18 September 2010

SATUAN ACARA PENYULUHAN PIJAT BAYI

Tempat : Ruang Cempaka bayi RSUP Sanglah
Sasaran : Ibu – ibu yang mempunyai bayi
Waktu : Satu kali pertemuan (60 menit)

1. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah mendapat penyuluhan selama 60 menit,peserta penyuluhan mampu melakukan pijat bayi.
2. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mendapatkan penyuluhan peserta penyuluhan dapat :
1) Menyebutkan tujuan dan manfaat pijat bayi dengan benar.
2) Menyebutkan persiapan alat pijat bayi dengan benar dan lemgkap.
3) Menyebutkan hal – hal yang perlu diperhatikan dalam pijat bayi.
4) Mendemonstrasikan pijat bayi dengan benar.
3. MATERI
1) Tujuan dan manfaat pijat bayi.
2) Persiapan alat – alat untuk pijat bayi.
3) Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam pijat bayi.
4) Teknik atau cara pijat bayi.




4. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
NO AKTIFITAS FASILITATOR AKTIFITAS PESERTA WAKTU
1 - Memberikan salam dan memperkenalkan diri
- Menjelaskan maksut pertemuan dan tujuan dari pembelajaran. - Membalas salam
- mendengarkan 5 menit
2 Menanyakan apakah ada yang sudah pernah atau mengetahui tentang pijat bayi (manfaat, tujuan dan cara) Menjawab dan menyampaikan pendapatnya. 10 menit
3 Menjelaskan manfaat, tujuan, hal yang perlu diperhatikan dalam pijat bayi Mendengarkan dan bertanya. 15 menit
4 Menjelaskan dan memperagakan langkah atau cara pijat bayi Memperhatikan, mendengarkan dan mempraktekkan 20 menit
5 - Menanyakan apakah ada pertanyaan.
- Penutup. Bertanya 10 menit

5. METODE
1) Ceramah dan tanya jawab.
2) Demonstrasi.
3) Redemonstrasi oleh orang tua (audiens)
6. MEDIA / ALAT
1) Boneka.
2) Bantal.
3) Handuk.
4) Baby oil.
5) Laptop dan Proyektor

7. EVALUASI
1) Struktur pelaksanaan diharapkan sesuai.
2) Proses kegiatan melalui prosedur tahapan pada pijat bayi.
3) Hasilnya diharapkan sesuai tujuan.
8. SUMBER
1) Roesli,U. (2000). Pijat Bayi: Makalah Kursus Dalam Rangka Pro-Kongres Nasional Perinasia VII. Tidak dipublikasikan. 28 Nopember.
2) Roesli,U. (2001). Pedoman Pijat Bayi Prematur dan Bayi Usia 0-3 Bulan. Trubus Agriwidya. Jakarta.
3) Roesli,U. (2001). Pedoman Pijat Bayi. Edisi Revisi. Trubus Agriwidya. Jakarta.
4) Sutini,S. (2004). Agar Bayi Cepat Jalan: Pijat Yang Tepat Banyak Manfaat. Jawa Pos. 30 Maret.
5) Hogg and Blau. (2002) Secret Of The Baby Wispherer: Cara Efektif Menenangkan dan Berkomunikasi Dengan bayi Anda Dari Perawatan Bayi Sampai Perawatan Ibu Paska Melahirkan. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.







MATERI PENYULUHAN
1.1 Konsep pijat
Pijat adalah terapi sentuh tertua yang dikenal manusia dan yang paling popular yang merupakan seni perawatan kesehatan dan pengobatan yang dipraktekkan sejak berabad-abad tahun silam sehingga tidak ada tehnik atau cara pemijatan yang baku. Pijat memberi kesempatan pada orang tua untuk mengenal tubuh bayinya, membantu bayi untuk rileks, serta menciptakan hubungan yang erat antara orang tua dan anak.
1.2 Manfaat dan tujuan pijat bayi.
1) Peningkatan pertumbuhan
2) Peningkatan daya tahan tubuh
3) Membina ikatan kasih sayang orang tua dan anak
4) Mengurangi stress dan keadaan tersinggung.
5) Kebugaran otot
6) Mempercepat perkembangan otak dan system saraf.
7) Meningkatkan produksi air susu ibu
8) meningkatkan berat badan
9) Membuat bayi tidur lebih lelap sehingga saat bangun konsentrasi bayi meningkat.
1.3 Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pijat bayi.
Pedoman yang perlu diperhatikan dalam melakukan pemijatan adalah :
1) Awali pemijatan dengan sentuhan ringan kemudian secara bertahap tambah tekanannya.
2) Tekanan pemijatan disesuaikan umur:
(1) 0-1 bulan : Gerakan atau tekanan lebih mendekati usapan halus dan sebelum tali pusat lepas sebaiknya tidak dilakukan pemijatan daerah perut.
(2) 1-3 bulan : Tekanan lebih kuat dan gerakan lebih variatif.
(3) 3 bulan- 3 tahun : Dilakukan seluruh gerakan pemijatan sesuai teknik pasda seluruh tubuh.
3) Pada bayi premature sebelum bayi sehat betul, hanya dipegangi.
4) Pemijatan dimulai dari ujung kaki kemudian keatas serta pertahankan kontak mata selama pemijatan.
5) Tanggap terhadap bayi, seperti bila bayi menangis tenangkan dulu baru setelah diam pemijatan dilanjutkan.
6) Tidak membangunkan bayi hanya untuk melakukan pemijatan
7) Tidak melakukan pemijatan bila :
(1) Segera setelah selesai makan.
(2) Bayi dalam keadaan tidak sehat.
(3) Bayi tidak mau dipijat atau memaksakan posisi pijat tertentu.
8) Saat pemijatan gunakan baby oil dan jangan sampai mengenai mata baru setelah selesai dimandikan.
1.4 Persiapan alat pijat bayi
1. Bantal
2. Alas tahan air
3. Dua handuk mandi yang halus
4. Minyak bayi (baby oil)

1.5 Cara / teknik pijat bayi.
Siapkan peralatan yaitu letakkan bantal diatas lantai, kemudian alasi dengan alas yang tahan air dan satu handuk. Kemudian letakkan bayi diatasnya dan mulailah memijat dengan mengolesi terlebih dulu tangan dengan baby oil, dengan setiap gerakan diulang kurang lebih 6 kali, teknik gerakan pemijatannya seperti di bawah:

Tidak ada komentar: