02 September 2009

PEDOMAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI

PEDOMAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI
AKTIVITAS MEMPERSEPSIKAN STIMULUS TIDAK NYATA DAN RESPON YANG DIALAMI DALAM KEHIDUPAN SESI 1-5

1. Pengertian
Terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan aktivitas sebagai stimulus dan terkait dengan pengalaman atau kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternative penyelesaian masalah (Kelliat, 2005).
2. Tujuan Umum
Tujuan umum terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi adalah klien mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang diakibatkan oleh paparan stimulus kepadanya.
3. Tujuan Khusus
Klien dapat mempersepsikan stimulus yang dipaparkan kepadanya dengan tepat, klien dapat menyelesaikan masalah yang timbul dari stimulus yang dialami.
4. Indikasi
Klien yang mengalami perubahan persepsi sensori : halusinasi yang tidak dalam keadaan gelisah dan dapat berkomunikasi verbal dengan baik.
5. Tempat
Badan Pelayanan Khusus Rumah Sakit Jiwa Propinsi Bali di Bangli, di ruang Darmawangsa dan di ruang Abimanyu

6. Waktu pelaksanaan
a. Dilaksanakan selama 3 minggu
b. Pelaksanaan 1 hari 1 kali pertemuan
c. Setiap pertemuan waktunya 45 menit
d. Dibagi dalam 5 sesi
e. Setiap sesi dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan
7. Metode
a. Dinamika kelompok
b. Diskusi dan tanya jawab
c. Bermain peran
8. Evaluasi
a. Setiap selesai pertemuan dalam pelaksanaan masing-masing sesi
b. Setelah selesai pelaksanaan seluruh sesi
c. Menggunakan lembar observasi terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi dan observasi tingkah laku klien dengan halusinasi pendengaran fase II : condemning.

Sesi 1 mengenal halusinasi
1. Pengertian
Suatu bentuk aktivitas kelompok dimana seorang terapis mengajak klien sebagai anggota kelompok terapi untuk mengingat kembali halusinasi yang dialami dan memfasilitasi klien agar menyadari bahwa pengalaman aneh halusinasinya sebagai sesuatu yang harus diatasi.
2. Tujuan umum
Klien mampu mengidentifikasi penyebab terjadinya halusinasi
3. Tujuan khusus
a. Klien dapat mengenal halusinasi
b. Klien mengenal waktu terjadinya halusinasi
c. Klien mengenal situasi terjadinya halusinasi
d. Klien mengenal perasaannya pada saat terjadi halusinasi
4. Indikasi
a. Klien dengan halusinasi yang tidak dalam keadaan gelisah dan dapat berkomunikasi secara verbal dengan baik dan lancar.
5. Persiapan
a. Klien
1) Memilih klien yang mengalami halusinasi pendengaran fase II : condemning yang sudah kooperatif
2) Membuat kontrak dengan klien sehari sebelumnya.
3) Mengingatkan kembali akan pertemuan TAK yang akan dilaksanakan sehari sebelumnya dan menjelang TAK 1 jam sebelumnya.
b. Perawat
1) Lakukan pra interaksi sebelum pelaksanaan
2) Mempersiapkan topic yang akan dibahas pada pertemuan pertama
3) Pengorganisasian perawat dalam TAK yaitu : leader, co leader, fasilitator dan observer sesuai dengan kemampuan masing-masing.
c. Ruangan
1) Disiapkan ruangan tersendiri dan terpisah agar kegiatan TAK tidak terganggu oleh aktivitas klien lain.
2) Diupayakan situasi yang tenang bersih, aman dan nyaman.
3) Pangaturan posisi, bisa duduk dikursi atau dilantai dengan alas karpet, ang penting antara klien dan petugas saling berhadapan.
6. Pelaksanaan
a. Mengadakan kontrak dengan kelompok TAK
1) Perawat memperkenalkan diri dan masing-masing klien memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama panggilan saja.
2) Pemimpin dan anggota kelompok menetapkan peraturan yaitu : klein hadir tepat pada waktu, tidak diperkenankan meninggalkan TAK sebelum kegiatan selesai dengan kontrak waktu yang telah ditetapkan.
3) Pemimpin menetapkan tata cara dan tujuan kelompok yaitu kelompok dapat mengikuti TAK sesuai dengan tujuan pertemuan yang telah ditetapkan.
b. Pemimpin memotivasi anggota kelompok untuk menceritakan isi halusinasi, kapan terjadinya, situasi yang membuat terjadi, dan perasaan saat terjadi halusinasi.
c. Memberi pujian pada klien yang dapat melakukan dengan baik
d. Pemimpin memfasilitasi anggota kelompok dalam berdiskusi dan mencapai tujuan kelompok.
e. Menyimpulkan isi ,waktu terjadi, situasi terjadi dan perasaan klien dari suara yang biasa didengar.
f. Mengevaluasi perasaan anggota kelompok setelah pertemuan
g. Membuat kontrak atau menyepakati kegiatan untuk pertemuan selanjutnya yang berisi tentang waktu pelaksanaan serta tindak lanjut dan terminasi.

Sesi 2 : Mengontrol halusinasi dengan menghardik
1. Pengertian
Suatu bentuk TAK yang memfokuskan pada aktivitas menghardik halusinasi untuk mengontrol halusinasi.
2. Tujuan umum
Klien mampu mengidentifikasi dan memperagakan alternative baru yang dapat dilakukan untuk mengontrol halusinasi .
3. Tujuan khusus
a. Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk mengatasi halusinasi.
b. Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi
c. Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi
4. Indikasi
a. Klien dengan halusinasi yang tidak dalam keadaan gelisah dan dapat berkomunikasi secara verbal dengan baik dan lancar.
b. Klien telah mengikuti TAK stimulasi persepsi sesi 1
c. Klien tidak droup out saat mengikuti TAK stimulasi persepsi sesi 1
5. Persiapan
a. Klien
1) Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah ikut sesi sebelumnya kembali dan menjelang TAK (1 jam sebelumnya).
b. Perawat
1) Lakukan pra interaksi sebelum pelaksanaan
2) Mempersiapkan topic yang akan dibahas pada pertemuan pertama
3) Pengorganisasian perawat dalam TAK
c. Ruangan
1) Disiapkan ruangan tersendiri dan terpisah agar kegiatan TAK tidak terganggu oleh aktivitas klien lain.
2) Diupayakan situasi yang tenang bersih, aman dan nyaman.
3) Pangaturan posisi, bisa duduk dikursi atau dilantai dengan alas karpet, ang penting antara klien dan petugas saling berhadapan.
6. Pelaksanaan
a. Mengulang kontrak pada pertemuan selanjutnya
1) Pemimpin bersama-sama kelompok mengevaluasi pertemuan pertama atau tindak lanjut hasil pertemuan pertama.
2) Pemimpin mengingatkan kembali tentang pertemuan hari ini
b. Pemimpin memotivasi anggota kelompok menyebutkan cara yang selama ini digunakan untuk mengatasi halusinasi
c. Pemimpin menjelaskan cara mengatasi hasulinasi dengan menghardik dan memperagakan menghardik halusinasi saat halusinasi muncul
d. Pemimpin memperagakan cara menghardik halusinasi
e. Pemimpin mengajurkan anggota kelompok memperagakan secara bergantian sampai semua anggota kelompok dapat memperagakan.
f. Memberi pujian saat setiap klien selesai memperagakan menghardik halusinasi.
g. Pemimpin memfasilitasi anggota kelompok untuk mengungkapkan pendapat tentang peragaan yang dilakukan.
h. Mengevaluasi perasaan anggota kelompok setelah pertemuan
i. Membuat kontrak atau menyepakati kegiatan untuk pertemuan selanjutnya yang berisi tentang waktu pelaksanaan serta tindak lanjut dan termina

Sesi 3 : Mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan
1. Pengertian
Suatu bentuk TAK yang memfokuskan pada aktivitas mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan
2. Tujuan umum
Klien mampu mengidentifikasi dan memperagakan alternative baru yang dapat dilakukan untuk mengontrol halusinasi .
3. Tujuan khusus
a. Klien dapat memahami pentingnya melakukan kegiatan untuk mencegah munculnya halusinasi.
b. Klien dapat menyusun jadwal kegiatan untuk mencegah terjadinya halusinasi.
4. Indikasi
a. Klien dengan halusinasi yang tidak dalam keadaan gelisah dan dapat berkomunikasi secara verbal dengan baik dan lancar.
b. Klien telah mengikuti TAK stimulasi persepsi sesi 1 dan 2
c. Klien tidak droup out saat mengikuti TAK stimulasi persepsi sesi 1 dan 2
5. Persiapan
a. Klien
Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah ikut sesi 1 dan 2 dan tidak droup out sehari sebelumnya dan menjelang TAK (1 jam sebelumnya).
b. Perawat
1) Lakukan pra interaksi sebelum pelaksanaan
2) Mempersiapkan topic yang akan dibahas pada pertemuan pertama
3) Pengorganisasian perawat dalam TAK
c. Ruangan
1) Disiapkan ruangan tersendiri dan terpisah agar kegiatan TAK tidak terganggu oleh aktivitas klien lain.
2) Diupayakan situasi yang tenang bersih, aman dan nyaman.
3) Pangaturan posisi, bisa duduk dikursi atau dilantai dengan alas karpet, yang penting antara klien dan petugas saling berhadapan.
6. Pelaksanaan
b. Mengulang kontrak pada pertemuan sebelumnya
1) Pemimpin bersama-sama kelompok mengevaluasi pertemuan sesi 2 atau tindak lanjut hasil pertemuan sesi 2
2) Pemimpin mengingatkan kembali tentang pertemuan hari ini
b. Pemimpin memotivasi anggota kelompok melakukan kegiatan sehari-hari untuk mencegah halusinasi
c. Pemimpin menyampaikan kegiatan yang biasa dilakukan sehari-hari dan bersama klien menyusun jadwal kegiatan sehari-hari
d. Pemimpin melatih anggota kelompok memperagakan kegiatan yang telah disusun
e. Memberi pujian kepada klien yang sudah selesai membuat jadwal dan memperagakan kegiatan.
f. Mengevaluasi perasaan anggota kelompok setelah pertemuan
g. Membuat kontrak atau menyepakati kegiatan untuk pertemuan selanjutnya yang berisi tentang waktu pelaksanaan serta tindak lanjut dan terminasi.







Sesi 4 : Mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap
1. Pengertian
Suatu bentuk TAK yang memfokuskan pada aktivitas mengontrol halusinasi dengan belajar mengungkapkan perasaan kepada orang lain mengenai halusinasi yang dialami dengan cara bercakap-cakap.
2. Tujuan umum
Klien mampu mengungkapkan perasaan kepada orang lain mengenai halusinasi yang dialami
3. Tujuan khusus
a. Klien dapat memahami pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah munculnya halusinasi.
b. Klien dapat bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah terjadinya halusinasi.
4. Indikasi
a. Klien dengan halusinasi yang tidak dalam keadaan gelisah dan dapat berkomunikasi secara verbal dengan baik dan lancar.
b. Klien telah mengikuti TAK stimulasi persepsi sesi 1, 2 dan 3
c. Klien tidak droup out saat mengikuti TAK stimulasi persepsi sesi 1, 2 dan 3
5. Persiapan
a. Klien
Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah ikut sesi 1,2 dan 3 dan tidak droup out sehari sebelumnya dan menjelang TAK (1 jam sebelumnya).

b. Perawat
1) Lakukan pra interaksi sebelum pelaksanaan
2) Mempersiapkan topic yang akan dibahas pada pertemuan pertama
3) Pengorganisasian perawat dalam TAK
c. Ruangan
1) Disiapkan ruangan tersendiri dan terpisah agar kegiatan TAK tidak terganggu oleh aktivitas klien lain.
2) Diupayakan situasi yang tenang bersih, aman dan nyaman.
3) Pangaturan posisi, bisa duduk dikursi atau dilantai dengan alas karpet, yang penting antara klien dan petugas saling berhadapan.
6. Pelaksanaan
a. Mengulang kontrak pada pertemuan sebelumnya
1) Pemimpin bersama-sama kelompok mengevaluasi pertemuan sesi 3 atau tindak lanjut hasil pertemuan sesi 3
2) Pemimpin mengingatkan kembali tentang pertemuan hari ini
b. Pemimpin meminta kepada anggota kelompok untuk menyebutkan orang yang biasa diajak bercakap-cakap dan topic apa yang dibicarakan
c. Pemimpin memperagakan cara bercakap-cakap jika halusinasi muncul
d. Pemimpin melatih anggota kelompok menyusun jadwal percakapan.
e. Pemimpin melatih anggota kelompok memperagakan percakapan dengan orang disebelahnya kepada semua anggota secara bergiliran.
f. Memberi pujian atas keberhasilan klien
g. Mengevaluasi perasaan anggota kelompok setelah pertemuan
h. Membuat kontrak atau menyepakati kegiatan untuk pertemuan selanjutnya yang berisi tentang waktu pelaksanaan serta tindak lanjut dan terminasi.

Sesi 5 : Mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat
1. Pengertian
Suatu bentuk TAK untuk mencegah munculnya halusinasi melalui minum obat.
2. Tujuan umum
Klien dapat mencegah halusinasi melalui minum pobat
3. Tujuan khusus
a. Klien memahami pentingnya patuh minum obat
b. Klien memahami akibat tidak patuh minum obat
c. Klien dapat menyebutkan lima benar cara minum obat.
4. Indikasi
a. Klien dengan halusinasi yang tidak dalam keadaan gelisah dan dapat berkomunikasi secara verbal dengan baik dan lancar.
b. Klien telah mengikuti TAK stimulasi persepsi sesi 1, 2, 3 dan 4
c. Klien tidak droup out saat mengikuti TAK stimulasi persepsi sesi 1,2,3 dan 4
5. Persiapan
a. Klien
Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah ikut sesi 1,2, 3 dan 4 dan tidak droup out sehari sebelumnya dan menjelang TAK (1 jam sebelumnya).
b. Perawat
1) Lakukan pra interaksi sebelum pelaksanaan
2) Mempersiapkan topic yang akan dibahas pada pertemuan pertama
3) Pengorganisasian perawat dalam TAK
c. Ruangan
1) Disiapkan ruangan tersendiri dan terpisah agar kegiatan TAK tidak terganggu oleh aktivitas klien lain.
2) Diupayakan situasi yang tenang bersih, aman dan nyaman.
3) Pangaturan posisi, bisa duduk dikursi atau dilantai dengan alas karpet, yang penting antara klien dan petugas saling berhadapan.
6. Pelaksanaan
a. Mengulang kontrak pada pertemuan sebelumnya
1) Pemimpin bersama-sama kelompok mengevaluasi pertemuan sesi 4 atau tindak lanjut hasil pertemuan sesi 4
2) Pemimpin mengingatkan kembali tentang pertemuan hari ini
b. Pemimpin menjelaskan keuntungan patuh minum obat dan kerugian tidak patuh minum obat
c. Pemimpin menjelaskan macam obat yang diminum klien : nama, warna, serta waktu minumnya.
d. Pemimpin menjelaskan 5 benar cara minum obat, benar obat, benar waktu minum obat, benar orang yang minum obat, benar cara minum obat dan benar dosis obat.
e. Pemimpin meminta menyebutkan 5 benar cara minum obat kepada semua anggota secara bergiliran.
f. Memberi pujian atas keberhasilan klien
g. Mengevaluasi perasaan anggota kelompok setelah pertemuan
h. Membuat kontrak atau menyepakati kegiatan untuk pertemuan selanjutnya yang berisi tentang waktu pelaksanaan serta tindak lanjut dan terminasi.

Tidak ada komentar: