11 Maret 2009

Pengukuran status gizi anak berdasarkan umur/BB

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Krisis ekonomi yang terjadi sejak pertengahan tahun 1997 telah menyebabkan penurunan daya beli dan konsumsi pangan sehingga mempengaruhi status gizi dan kesehatan. Laporan yang diterima dari beberapa daerah tingkat II dan Rumah Sakit menunjukkan telah terjadi perubahan kuantitas maupun kualitas pola konsumsi dan munculnya kasus Kwashiorkor dan Marasmus akibat kurang pangan yang memerlukan perawatan intensif di Puskesmas perawatan maupun Rumah Sakit (Dep Kes RI, 2008 ).

Masalah gizi masyarakat bukan menyangkut aspek kesehatan saja, melainkan aspek ekonomi, sosial-budaya, dan sebagainya. Kasus gizi buruk pada anak balita yang meningkat akhir-akhir ini di Indonesia telah menyadarkan pemegang kebijakan untuk melihat lebih jelas bahwa anak balita sebagai sumber daya untuk masa depan ternyata mempunyai masalah yang sangat besar. Faktor penyebab kurang gizi, pertama makanan yang kurang dan penyakit infeksi yang mungkin diderita anak. Kedua, ketahanan pangan di keluarga, pola pengasuhan anak, pelayanan kesehatan dan kesehatan lingkungan, ketiga faktor tingkat pendidikan, pengetahuan, dan keterampilan keluarga (Dep Kes RI, 2008 ).

Tidak ada komentar: