2.3.1. Pengertian
Terapi Aktifitas Kelompok (TAK) : Sosialisasi (TAKS) adalah upaya memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial.
2.3.2. Tujuan
1 Tujuan Umum
Tujuan umum TAKS, klien dapat meningkatkan hubungan sosial dalam kelompok secara bertahap
2 Tujuan Khusus
Tujuan Khususnya adalah :
a Klien mampu memperkenalkan diri
b Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok
c Klien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok
d Klien mampu menyampaikan dan membicarakan topik pembicaraan
e Klien mampu menyampaikan dan membicarakn masalah pribadi pada orang lain
f Klien mampu bekerjasama dalam permainan sosialisasi kelompok
g Klien mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan TAKS yang telah dilakukan.
2.3.3. Indikasi
Klien yang mempunyai indikasi TAKS adalah klien dengan gangguan hubungan sosial sebagai berikut:
6. Klien menarik diri yang telah mulai melakukan interaksi interpersonal
7. Klien kerusakan komunikasi verbal yang telah berespons sesuai dengan stimulus
2.3.4. Aktifitas
Aktifitas TAKS dilakukan tujuh sesi yang melatih kemampuan sosialisasi klien. Ketujuh sesi tersebut yaitu:
TAKS Sesi 1
1. Tujuan
Klien mampu memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal, dan hobi.
2. Setting
a Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran
b Ruangan nyaman dan tenang
3. Alat
a Tape recorder
b Kaset
c Bola tenis
d Buku catatan dan pulpen
e Jadwal kegiatan klien
4. Metoda
a Dinamika kelompok
b Diskusi dan tanya jawab
c Bermain peran/simulasi
5. Langkah kegiatan
a Persiapan
1) Memilih klien dengan indikasi yaitu menarik diri
2) Membuat kontrak dengan klien
3) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b Orientasi
Pada tahap ini terapis melakuakn:
1) Memberi salam terpaeutik: salam dari terapis.
2) Evaluasi/validasi: Menanyakan perasaan klien saat ini
3) Kontrak:
a) Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu memperkenalkan diri
b) Menjelaskan aturan main berikut :
• Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok harus meminta ijin kepada terapis.
• Lama kegiatan 45 menit
• Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal samapai selesai.
c Tahap kerja
1) Jelaskan kegiatan, yaitu kasaet pada tape recorder akan dihidupka serta boala akan diedarkan.berlawanan dengan arah jarum jam (yaitu ke arah kiri) dan pada saat tape dimatikan maka anggota kelompok yang memegang bola memperkenalkan diri.
2) Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan bola tenis berlawanan dengan arah jarum jam
3) Pada saat tape dimatikan anggota kelompok yang memegang boal mendapat giliran untuk menyebutkan : salam, nama lengkap, nama panggilan, hobi, dan asal, dimulai oleh terapis sebagai contoh
4) Tulis nama panggilan pada kertas/papan nama dan tempel/pakai
5) Ulangi tiga langkah terakhir samapai semua anggota kelompok mendapat giliran.
6) Beri pujian untuk setiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi tepuk tangan.
d Tahap terminasi
1) Evaluasi
a) Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok
2) Rencana tindak lanjut
a) Menganjurkan tiap anggota kelompok melatih memperkenalkan diri kepada orang lain di kehidupan sehari-hari.
b) Memasukkan kegiatan memperkenalkan diri pada jadwal kegiatan harian klien
3) Kontrak yang akan datang
a) Menyepakati kegiatan berikut yaitu berkenalan dengan anggota kelompok
b) Menyepakati waktu dan tempat
6. Evaluasi dan Dokumentasi
a Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat Proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja untuk menilai kemampuanklien sesuai dengan tujuan TA. Untuk TAKS sesi 1 dievaluasi kemampuan klien memperkenalkan diri secara verbaldan non verbal menggunakan formulir evaluasi berikut :
Sesi 1 : TAKS
Kemampuan memperkenalkan diri
a. Kemamapuan verbal
No Aspek yang dinilai Nama klien
1 Menyebutkan nama
2 Menyebutkan nama panggilan
3 Menyebutkan asal
4 Menyebutkan hobi
Jumlah
b. Kemampuan non verbal
No Aspek yang dinilai Nama klien
1 Kontak mata
2 Duduk tegak
3 Menggunakan bahasa tubuh yang sesuai
4 Mengikuti kegiatan dari awal asmapai akhir
Jumlah
Petunjuk :
1. Dibawah nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAK
2. Untuk tiap klien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda “√ “ jika ditemukan pada klien atau tanda “X”jika tidak ditemukan pada klien
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan, jika nilai 3 atau 4 klien mampu dan jika nilai 0,1, atau 2 klien belum mampu
b Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien ketika melakukan TAK pada catatan proses keperawatan tiap klien. Misalnya, klien mengikuti sesi 1 TAKS, klien mampu memperkenalkan diri secara verbal dan nonverbal, dianjurkan klien memperkenalkan diri pada klien lain di ruang rawat (buat jadwal)
TAKS Sesi 2
1. Tujuan
Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok :
a Memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal, dan hobi.
b Menanyakan diri anggota kelompok lain : nama lengkap, nama panggilan, asal, dan hobi.
2. Setting
a Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran
b Ruangan nyaman dan tenang
3. Alat
a Tape recorder
b Kaset
c Bola tenis
d Buku catatan dan pulpen
e Jadwal kegiatan klien
4. Metoda
a Dinamika kelompok
b Diskusi dan tanya jawab
c Bermain peran/simulasi
5. Langkah kegiatan
a. Persiapan
• Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok pada sesi 1 TAKS
• Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Orientasi
Pada tahap ini terapis melakuakan:
1) Memberi salam terpaeutik: salam dari terapis.
a) Salam dari terpis
b) Peserta dan terpis memakai papan nama
2) Evaluasi/validasi
a) Menanyakan perasaan klien saat ini
b) Menanyakan apakah telah mencoba memperkenalkan diri pada orang orang lain
3) Kontrak:
a) Menjelaskan tujuan kegiatan dengan anggota kelompok
b) Menjelaskan aturan main berikut :
• Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok harus meminta ijin kepada terapis.
• Lama kegiatan 45 menit
• Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
c. Tahap kerja
1) Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan bola tenis berlawanan dengan arah jarum jam
2) Pada saat tape dimatikan anggota kelompok yang memegang bola mendapat giliran untuk :
a) Menyebutkan : salam, nama lengkap, nama panggilan, hobi, dan asal
b) Menanyakan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi lawan bicara
c) Dimulai oleh terapi sebagai contoh
3) Ulangi langkah 1 dan 2 sampai semua anggota kelompok mendapat giliran.
4) Hidupkan kembali kaset tape recorder dan edarkan bola. Pada saat tape dimatikan, minta pada anggota kelompok yang memegangbola untuk memperkenalkan anggota kelompok yang disebelah kanannya kepada kelompok, yaitu : nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi. Dimulai dari terapis sebagai contoh.
5) Ulangi langkah keempat sampai semua anggota kelompok mendapat giliran
6) Beri pujian untuk setiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi tepuk tangan.
d. Tahap terminasi
1) Evaluasi
a) Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok
2) Rencana tindak lanjut
a) Menganjurkan tiap anggota kelompok latihan berkenalan
b) Memasukkan kegiatan memperkenalkan diri pada jadwal kegiatan harian klien
3) Kontrak yang akan datang
1) Menyepakati kegiatan berikut yaitu bercakap cakap tentang kehidupan pribadi
2) Menyepakati waktu dan tempat
6. Evaluasi dan Dokumentasi
a. Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat Proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAKS sesi 2 dievaluasi kemampuan klien berkenalan secara verbal dan non verbal menggunakan formulir evaluasi berikut:
Sesi 2 : TAKS Kemampuan berkenalan
b. Kemampuan verbal
No Aspek yang dinilai Nama klien
1 Menyebutkan nama lengkap
2 Menyebutkan nama panggilan
3 Menyebutkan asal
4 Menyebutkan hobi
5 Menanyakan nama lengkap
6 Menanyakan nama panggilan
7 Menanyakan asal
8 Menanyakan hobi
Jumlah
c. Kemampuan non verbal
No Aspek yang dinilai Nama klien
1 Kontak mata
2 Duduk tegak
3 Menggunakan bahasa tubuh yang sesuai
4 Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
Jumlah
Petunjuk :
1. Dibawah nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAKS
2. Untuk tiap klien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda “√ “ jika ditemukan pada klien atau tanda “X”jika tidak ditemukan pada klien
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan, jika nilai ≥ 6; disebut mampu dan jika nilai ≤ 5 klien belum mampu. Kemampuan non berbal jika nilai 3 atau 4 disebut mampu dan jika nilai ≤ 2 klien belum mampu
c Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan klien ketika melaksanakan TAKS pada catatan proses keperawatan tiap klien. Misalnya, jika nilai klien 7 untuk verbal dan 3 untuk non verbal, catatan keperawatan adalah : klien mengikuti TAKS Sesi 2, klien mampu berkenalan secara verbal dan non verbal anjurkan klien berkenalan dengan klien lain, buat jadwal.
TAKS Sesi 3
1. Tujuan
Klien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok :
a. Menanyakan kehidupan pribadi kepada satu oarng anggota kelompok yang lain.
b. Menjawab pertanyaan tentang kehidupan pribadi.
2. Setting
a. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran
b. Ruangan nyaman dan tenang
3. Alat
a. Tape recorder
b. Kaset
c. Bola tenis
d. Buku catatan dan pulpen
e. Jadwal kegiatan klien
4. Metoda
a. Dinamika kelompok
b. Diskusi dan tanya jawab
c. Bermain peran/simulasi
5. Langkah kegiatan
a. Persiapan
1) Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok pada sesi 2 TAKS
2) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Orientasi
Pada tahap ini terapis melakukan:
1) Memberi salam terapeutik: Salam dari terapis
2) Peserta dan terapis memakai papan nama
3) Evaluasi/validasi
• Menanyakan perasaan klien saat ini
• Menanyakan apakah telah mencoba berkenalan dengan orang lain
c. Kontrak:
1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu bertanya dan menjawab tentang kehidupan pribadi.
2) Menjelaskan aturan main berikut :
• Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok harus meminta ijin kepada terapis.
• Lama kegiatan 45 menit
• Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
6. Tahap kerja
a. Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan bola tenis berlawanan dengan arah jarum jam
b. Pada saat tape dimatikan anggota kelompok yang memegang bola mendapat giliran untuk bertanya tentang kehidupan pribadi anggota kelompok yang ada disebelah kanan dengan cara :
7) Memberi salam
8) Memanggil panggilan
9) Menanyakan kehidupan pribadi ; orang terdekat/dipercayai/disegani, pekerjaan.
10) Dimulai oleh terapi sebagai contoh
c. Ulangi langkah 1 dan 2 sampai semua anggota kelompok mendapat giliran.
d. Beri pujian untuk setiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi tepuk tangan.
e. Tahap terminasi
1) Evaluasi
a) Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok
4) Rencana tindak lanjut
a) Menganjurkan tiap anggota kelompok bercakap-cakap tentang kehidupan pribadi dengan orang lain pada kehidupan sehari-hari.
b) Memasukkan kegiatan bercakap-cakap pada jadwal kegiatan harian klien
5) Kontrak yang akan datang
a) Menyepakati kegiatan berikut yaitu menyampaikan dan membicarakan topik tertentu.
b) Menyepakati waktu dan tempat
6. Evaluasi dan Dokumentasi
a. Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat Proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAKS sesi 3 dievaluasi kemampuan verbal dalam bertanya dan menjawab pada saat bercakap-cakap serta kemampuan non verbal menggunakan formulir evaluasi berikut :
Sesi 3 : TAKS Kemampuan bercakap-cakap
a. Kemampuan verbal : Bertanya
No Aspek yang dinilai Nama klien
1 Mengajukan pertanyaan yang jelas
2 Mengajukan pertanyaan yang ringkas
3 Mengajukan pertanyaan yang relevan
4 Mengajukan pertanyaan secara spontan
Jumlah
b. Kemampuan verbal : Menjawab
No Aspek yang dinilai Nama klien
1 Menjawab dengan jelas
2 Menjawab dengan ringkas
3 Mengajukan pertanyaan yang relevan
4 Menjawab dengan spontan
Jumlah
c. Kemampuan non verbal
No Aspek yang dinilai Nama klien
1 Kontak mata
2 Duduk tegak
3 Menggunakan bahasa tubuh yang sesuai
4 Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
Jumlah
Petunjuk :
1. Dibawah nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAKS
2. Untuk tiap klien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda “√ “ jika ditemukan pada klien atau tanda “X”jika tidak ditemukan pada klien.
Jumlahkan kemampuan yang ditemukan, jika nilai 3 atau 4 disebut mampu dan jika nilai ≤ 2 klien disebut belum mampu.
TAKS Sesi 4
1. Tujuan
Klien mampu menyampaikan toppik pembicaraan tertentu dengan anggota kelompok :
a. Menyampaikan topik yang ingin dibicarakan
b. Memilih topik yang ingin dibicarakan
c. Memberi pendapat tentang topik yang dipilih
2. Setting
a. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran
b. Ruangan nyaman dan tenang
3. Alat
a. Tape recorder
b. Kaset
c. Bola tenis
d. Buku catatan dan pulpen
e. Jadwal kegiatan klien
f. Fliphchart/Whiteboard dan spidol
4. Metoda
a Dinamika kelompok
b Diskusi dan tanya jawab
c Bermain peran/simulasi
5. Langkah kegiatan
a Persiapan
1) Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok pada sesi 3 TAKS
2) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b Orientasi
Pada tahap ini terapis melakuakn:
1) Memberi salam terpaeutik:
• Salam dari terapis
• Peserta dan terapis memakai papan nama
2) Evaluasi/validasi
• Menanyakan perasaan klien saat ini
• Menanyakan apakah telah melakukan latihan bercakap-cakap dengan orang lain
3) Kontrak:
a) Menjelaskan tujuan kegiatan dengan anggota kelompok yaitu menyampaikan, memilih dan memberi pendapat tentang topik percakapan.
b) Menjelaskan aturan main berikut :
• Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok harus meminta ijin kepada terapis.
• Lama kegiatan 45 menit
• Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal samapai selesai.
c. Tahap kerja
1) Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan bola tenis berlawanan dengan arah jarum jam
2) Pada saat tape dimatikan anggota kelompok yang memegang bola mendapat giliran untuk menyampaikan topik yang ingin disampaikan, dimulai dari terapis sebagai contoh misalnya, “cara bicara yang baik” atau “cara mencari teman.”
3) Tuliskan pada Flipchart/whiteboard topi9k yang disampaikan secara berurutan.
4) Ulangi langkah 1,2 dan 3 sampai semua anggota kelompok mendapat giliran menyampaikan topik yang ingin dibicarakan.
5) Hidupkan kembali kaset tape recorder dan edarkan bola. Pada saat tape dimatikan, minta pada anggota kelompok yang memegang bola memilih topik yang disukai untuk dibicarakan dari daftar yang ada.
6) Ulangi langkah keempat sampai semua anggota kelompok memilih topik.
7) Terapis membantu menetapkan topik yang paling banyak dipilih.
8) Hidupkan kembali kaset tape recorder dan edarkan bola. Pada saat tape dimatikan, minta pada anggota kelompok yang memegang bola menyampaikan tentang topik yang dipilih.
9) Ulangi poin 8 sampai semua anggota kelompok mendapat giliran.
10) Beri pujian untuk setiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi tepuk tangan.
d. Tahap terminasi
1) Evaluasi
• Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
• Memberi pujian atas keberhasilan kelompok
2) Rencana tindak lanjut
• Menganjurkan tiap anggota kelompok bercakap-cakap tentang topik tertentu dengan orang lain
• Memasukkan kegiatan bercakap-cakap pada jadwal kegiatan harian klien
3) Kontrak yang akan datang
• Menyepakati kegiatan berikutnya yaitu menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi.
• Menyepakati waktu dan tempat
6. Evaluasi dan Dokumentasi
a. Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat Proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAKS sesi 4 dievaluasi kemampuan verbal menyampaikan, memilih,dan memberi pendapat tentang topik percakapan serta kemampuan non verbal menggunakan formulir evaluasi berikut :
Sesi 4: TAKS
a. Kemampuan verbal : menyampaikan topik
No Aspek yang dinilai Nama klien
1 Menyampaikan topik yang jelas
2 Menyampaikan topik secara ringkas
3 Menyampaikan topik yang relevan
4 Menyampaikan topik secara spontan
Jumlah
b. Kemampuan verbal : Memilih topik
No Aspek yang dinilai Nama klien
1 Memilih topik dengan jelas
2 Memilih topik secara ringkas
3 Memilih topik yang relevan
4 Memilih topik secara spontan
Jumlah
c. Kemampuan verbal : Memberi pendapat
No Aspek yang dinilai Nama klien
1 Memberi pendapat dengan jelas
2 Memberi pendapat secara ringkas
3 Memberi pendapat yang relevan
4 Memberi pendapat secara spontan
Jumlah
d. Kemampuan non verbal
No Aspek yang dinilai Nama klien
1 Kontak mata
2 Duduk tegak
3 Menggunakan bahasa tubuh yang sesuai
4 Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
Jumlah
Petunjuk :
1. Dibawah nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAKS
2. Untuk tiap klien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda “√ “ jika ditemukan pada klien atau tanda “X”jika tidak ditemukan pada klien
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan, jika nilai 3 atau 4 disebut mampu dan jika nilai ≤ 2 klien belum mampu.
b. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien ketika melakukan TAK pada catatan proses keperawatan tiap klien. Misalnya, nilai verbal menyampaikan dan memilih topik 2, kemampuan menjawab 2, kemampuan memberi pendapat 2, dan kemampuan nonverbal 2. oleh karena itu maka catatan keperawatan adalah klien mengikuti TAKS sesi 4, klien mampu memilih dan topik dan menyampaikan topik percakapan tetapi belum mampu memberi pendapa. Secara non verbal juga belum mampu. Dianjurkan klien latihan bercakap-cakap dengan topik tertentu di ruangan (buat jadwal).
10 Mei 2010
Konsep Dasar Terapi Kelompok
Pengertian dan fungsi kelompok
Beberapa konsep tentang kelompok telah dikemukakan oleh para ahli baik dalam buku karangan maupun dalam jurnal-jurnal kesehatan yang telah diterbitkan. Struart & Laria mengemukakan kelompok adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan satu dengan yang lain, saling tergantung dan memiliki norama yang sama (Keliat B.A & Akemat 2004). Anggota kelompok mungkin datang dari berbagai latar belakang yang harus ditangani sesuai dengan keadaannya seperti agresif, takut kebencian, kompetitip, kesamaan, ketidaksamaan, kesukaan dan menarik. Semua kondisi ini akan mempengaruhi dinamika kelompok, tergantunmg bagaimana anggota kelompok dapat mengiterpretasikan segala sesuatu yang menstimulus kelompok tersebut.
Tujuan kelompok adalah membantu anggotanya berhubungan dengan lain mengubah prilaku yang destruktif dan maladaptif. Kekuatan kelompok ada pada kontribusi dari setiap anggota dan pimpinan dalam mencapai tujuanya. Kelompok berfungsi sebagai tempat berbagi pengalaman dansaling membantu satu sama lain, untuk menemukan cara penyelesaian masalah. Kelompok merupakan laboratorium tempat mencoba dan menemukan hubungasn interpersonal yang baik, serta mengembangkan prilaku yang adaptif. Anggota kelompok merasa memiliki, diakui dan dihargai eksistensinya oleh anggota kelompok yang lain.
2. Komponen kelompok
Untuk mendapatkan suatu kelompok yang efektif perlu diperhatikan komponen yang terdapat dalam kelompok Struart & Laria menyebutkan ada delapan aspek yaitu : (Keliat B. A & Akemat)
b. Struktur Kelompok
Struktur kelompok menjelaskan batasan, komunikasi, proses pengambilan keputusan, dan hubungan otoritas dalam kelompok. Struktur kelompok menjaga stabilitas dan membantu pengaturan pola perilaku dan interaksi. Struktur kelompok diatur dengan adanya pemimpin dan anggota, arah komunikasi dipandu oleh pemimpin, sedangkan keputusan diambil secara bersama.
c. Besar Kelompok
Jumlah anggota kelompok yang nyaman adalah kelompok kecil yang anggotanya berkisar antara 5 – 15 orang, beberapa pendapat ada yang menyatakan kelompok kecil adalah 7 – 10 orang (Struart & Laria ), 10 – 12 orang (Lancester), sedang menurut Rawlins, William dan Back adalah 5 – 10 orang. Jika anggota kelompok terlalu besar akibatnya tidak semua anggota mendapat kesempatan mengungkapkan perasaan, pendapat, dan pengalamannya, jika terlalu kecil tidak cukup variasi informasi dan interaksi yanmg terjadi.
d. Lamanya Sesi
Waktu optimal untuk satu sesi adalah 20 – 40 menit bagi fungsi kelompok yang rendah dan 60 – 120 menit bagi fungsi kelompok yang tinggi. Biasanya dimulai dengan pemanasan berupa orientasi, kemudian tahap kerja, dan finising berupa terminasi. Banyaknya sesi tergantung pada tujuan kelompok, dapat satu kali atau lebih dalam seminggu, atau dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
e. Komunikasi
Salah satu tugas pemimpin kelompok yang terpenting adalah mengobservasi dan menganalisis pola komunikasi dalam kelompok. Pemimpin menggunakan umpan balik untuk memberi kesadaran pada anggota kelompok terhadap dinamika yang terjadi. Pemimpin kelompok dapat mengkaji hambatan dalam kelompok, konplik interpersonal, tingkat kompetensi dan seberapa jauh anggota kelompok mengerti serta melaksanakan kegiatan yang dilaksanakan.Untuk itu perlu diperhatikan elemen penting observasi komunikasi verbal dan non verbal yang terdiri dari : (1) Komunikasi setiap anggota kelompok, (2) Rancangan tempat, (3)Tema umum yang diekspresikan, (4) Frekwensi komunikasi dasn orang yang dituju selama komunikasi, (5) Kemampuan anggota kelompok sebagai pandangan terhadap kelompok, (6) Proses penyelesaian masalah terjadi
f. Peran Kelompok
Pemimpin perlu mengobservasi peran yang terjadi dalam kelompok. Ada beberapa peran dan fungsi kelompok yang ditampilkan anggota kelompok daslam kerja kelompok yaitu maintenance roles yaitu peran serta akyif dalam proses kelompok dan fungsi kelompok. Task roles yaitu focus pada penyelesaian tugas, dan individual roles adalah self centered dan distraksi pada kelompok.
g. Kekuatan Kelompok
Kekuatan adalah kemampuan anggota kelompok dalam mempengaruhi berjalannya kegiatan kelompok. Untuk menetapkan kekuatan anggota kelompok yang bervariasi diperlukan kajian siapa yang paling banyak mendengar, siapa yang menbuat keputusan.
h. Norma Kelompok
Norma adalah standar prilaku yang ada dalam kelompok. Pengharapan terhadap prilaku kelompok pada masa yang akan datang berdasarkan pengalaman masa lalu dan saat ini. Pemahaman tentang norma kelompok berguna mengetahui pengaruhnya terhadap komunikasi dan interaksi dalam kelompok. Kesesuaian perilaku anggota kelompok dengan norma kelompok, penting dalam penerimaan anggota kelompok. Anggota kelompok yang tidak mengikuti norma dianggap pembrontak dan ditolak anggota kelompok lain.
i. Kekohesifan
Kekohesifan adalah kekuatan anggota kelompok bekerja sama dalam mencapai tujuan. Hak ini mempengaruhi anggota kelompok untuk tetap betah dam kelompok. Apa yang membuat anggota kelompok tertarik dan puas terhadap kelompok, perlu diidentifikasi agar kehidupan kelompok dapat dipertahankan. Pemimpin kelompok (terapis) perlu melakukan upaya agar kekohesifan kelompok dapat terwujud, seperti medorong anggota kelompok berbicara satu sama lain, diskusi dengan kata-kata “kita”, menyampaikan kesamaan kelompok, membantu anggota kelompok untuk mendengarkan ketika yang lain berbicara. Kekohesifan perlu diukur melalui seberapa sering antar anggota memberi pujian dan mengungkapkan kekaguman satu sama lain.
3. Perkembangan Kelompok
Kelompok yang terdiri dari kumpulan individu-individu yang berinteraksi satu sama lain, mempunyai kapasitas untuk tumbuh dan berkembang. Pemimpin akan mengembangkan kelompok melalui empat fase (Struart &Laria,2001, dalam Keliat B.A& Akemat 2004).
a. Fase Prakelompok
Hal penting dalam pembentukan suatu kelompok adalah tujuan dari kelompok kemudian dipikirkan bagaimana untuk mencapai tujuan itu bersama kelompok, maka perlu dibikin panduan pelaksanaan kegiatan kelompok. Pada fase ini perlu dijabarkan tentang : tujuan kelompok, menentukan pimpinan, criteria anggota, proses seleksi anggota, struktur kelompok, uraian tentang proses evaluasi, dan hal penting lainnya yang nantinya dipakai pedoman atau panduan menjalankan kegiatan kelompok.
b. Fase awal kelompok
Fase ini ditandai dengan kecemasan dari anggota kelompok oleh karena menjumpai hal-hal yang baru, karena masuknya kelompok baru dan peran baru dalam kelompok. Pada fase ini (Yalom,1995) membagi mejadi tiga tahap :
1) Tahap Orientasi
Pada tahap ini peran pemimpin kelompok memegang peranan sangat penting untuk mengorientasikan anggota pada tugas utama dan melakukan kontrak terdiri dari tujuan, kerahasiaan, waktu pertemuan, struktur, kejujuran, aturan komunikasi, norma perilaku, rasa memiliki, atau kohesifan, tata anggota kelompok diupayakan terbentuk pada fase ini.
2) Tahap Konflik
Peran dependen dan independent terjadi pada tahap ini, sebagian ingin pemimpin yang memutuskan dan sebagian ingin pemimpin yang mengarahkan, atau sebaliknya anggota yang ingin berperan sebagai pemimpin. Ada pula anggota yang netral dan dapat membantu menyelesaikan konflik peran yang terjadi. Perasaan brmusuhan yang ditampilkan baik antar anggota kelompok maupun anggota dengan pimpinan dapat terjadi pada tahap ini. Pemimpin perlu memfasilitasi ungkapan perasaan, baik positip maupun negatip dan membantu kelompok mengenali penyebab konflik. Serta mencegah perilaku yang tidak produktif, seperti menuduh anggota tertentu sebagai penyebab konflik.
3) Tahap Kohesif
Setelah tahap konflik, anggota merasakan ikatan yang kuat satu sama yang lainnya. Perasaan positip akan semakin sering diungkapkan pada tahap ini, anggota kelompok merasa bebas membuka diri tentang informasi yang lebih intim satu sama lain. Pemimpin tetap berupaya memberdayakan kemampuan anggota kelompok dalam melekukan penyelesaian masalah. Pada tahap akhir fase ini tiap anggota kelompok belajar bahwa perbedaan tidak perlu ditakutkan. Mereka belajar persamaan dan perbedaan, anggota kelompok akan membantu pencapaian tujuan yang menjadi suatu realitas.
c. Fase Kerja Kelompok
Pada fase ini kelompok sudah menjadi tim, walaupun merek bekerja keras tetapi menyenangkan bagi anggota dan pimpinan kelompok, kelompok menjadi stabil dan realistis. Pada fase ini akan tampak kekuatan terapiutik yang terdiri beberapa faktor : memberi informasi, instalasi harapan, kesamaan, altruisme, koreksi pengalaman, pengembangan teknik interaksi sosial, peniruan perilaku, belajar hubungan interpersonal, faktor eksistensi, katarsis, kekohesifan kelompok. Pemimpin disini berperan menjaga kesetabilan kelompok, mengurangi dampak yang dapat mengurangi produktivitas kelompok Beberapa problem yang mungkin timbul adalah subgroup, konflik, self disclosure, dan resistence. Beberapa anggota kelompok menjadi sangat akrab, berelomba mendapatkan perhatian pemimpin, tidak ada lagi kerahasiaan karena keterbukaan yang tinggi. Pada akhir fase ini anggota kelompok menyadari produktivitas dankemampuan yang bertambah disertai percaya diri dan kemandirian. Pada fase ini kelompok segera masuk ke fase berikut yaitu perpisahan.
d. Fase Terminasi
Terminasi dapat bersifat sementara atau akhir, terminasi dapat pula terjadi karena anggota kelompok atau pemimpin kelompok keluar dari kelompok. Terminasi dapat dilakukan pada akhir tiap sesi atau beberapa sesi yang merupkan paket dengan memperhatikan pencapaian tertentu. Terminasi yang sukses ditandai dengan rasa puas dan pengalaman kelompok akan dipergunakan secra individual. Pada akhir sesi perlu dicatat atau didokumentasikan proses yang terjadi berupa notulen, juga didokumentasikan pada catatan implementasi tindakan perawatan tentang pencapaian dan perilaku yangh dilatih klien diluar sesi.
Beberapa konsep tentang kelompok telah dikemukakan oleh para ahli baik dalam buku karangan maupun dalam jurnal-jurnal kesehatan yang telah diterbitkan. Struart & Laria mengemukakan kelompok adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan satu dengan yang lain, saling tergantung dan memiliki norama yang sama (Keliat B.A & Akemat 2004). Anggota kelompok mungkin datang dari berbagai latar belakang yang harus ditangani sesuai dengan keadaannya seperti agresif, takut kebencian, kompetitip, kesamaan, ketidaksamaan, kesukaan dan menarik. Semua kondisi ini akan mempengaruhi dinamika kelompok, tergantunmg bagaimana anggota kelompok dapat mengiterpretasikan segala sesuatu yang menstimulus kelompok tersebut.
Tujuan kelompok adalah membantu anggotanya berhubungan dengan lain mengubah prilaku yang destruktif dan maladaptif. Kekuatan kelompok ada pada kontribusi dari setiap anggota dan pimpinan dalam mencapai tujuanya. Kelompok berfungsi sebagai tempat berbagi pengalaman dansaling membantu satu sama lain, untuk menemukan cara penyelesaian masalah. Kelompok merupakan laboratorium tempat mencoba dan menemukan hubungasn interpersonal yang baik, serta mengembangkan prilaku yang adaptif. Anggota kelompok merasa memiliki, diakui dan dihargai eksistensinya oleh anggota kelompok yang lain.
2. Komponen kelompok
Untuk mendapatkan suatu kelompok yang efektif perlu diperhatikan komponen yang terdapat dalam kelompok Struart & Laria menyebutkan ada delapan aspek yaitu : (Keliat B. A & Akemat)
b. Struktur Kelompok
Struktur kelompok menjelaskan batasan, komunikasi, proses pengambilan keputusan, dan hubungan otoritas dalam kelompok. Struktur kelompok menjaga stabilitas dan membantu pengaturan pola perilaku dan interaksi. Struktur kelompok diatur dengan adanya pemimpin dan anggota, arah komunikasi dipandu oleh pemimpin, sedangkan keputusan diambil secara bersama.
c. Besar Kelompok
Jumlah anggota kelompok yang nyaman adalah kelompok kecil yang anggotanya berkisar antara 5 – 15 orang, beberapa pendapat ada yang menyatakan kelompok kecil adalah 7 – 10 orang (Struart & Laria ), 10 – 12 orang (Lancester), sedang menurut Rawlins, William dan Back adalah 5 – 10 orang. Jika anggota kelompok terlalu besar akibatnya tidak semua anggota mendapat kesempatan mengungkapkan perasaan, pendapat, dan pengalamannya, jika terlalu kecil tidak cukup variasi informasi dan interaksi yanmg terjadi.
d. Lamanya Sesi
Waktu optimal untuk satu sesi adalah 20 – 40 menit bagi fungsi kelompok yang rendah dan 60 – 120 menit bagi fungsi kelompok yang tinggi. Biasanya dimulai dengan pemanasan berupa orientasi, kemudian tahap kerja, dan finising berupa terminasi. Banyaknya sesi tergantung pada tujuan kelompok, dapat satu kali atau lebih dalam seminggu, atau dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
e. Komunikasi
Salah satu tugas pemimpin kelompok yang terpenting adalah mengobservasi dan menganalisis pola komunikasi dalam kelompok. Pemimpin menggunakan umpan balik untuk memberi kesadaran pada anggota kelompok terhadap dinamika yang terjadi. Pemimpin kelompok dapat mengkaji hambatan dalam kelompok, konplik interpersonal, tingkat kompetensi dan seberapa jauh anggota kelompok mengerti serta melaksanakan kegiatan yang dilaksanakan.Untuk itu perlu diperhatikan elemen penting observasi komunikasi verbal dan non verbal yang terdiri dari : (1) Komunikasi setiap anggota kelompok, (2) Rancangan tempat, (3)Tema umum yang diekspresikan, (4) Frekwensi komunikasi dasn orang yang dituju selama komunikasi, (5) Kemampuan anggota kelompok sebagai pandangan terhadap kelompok, (6) Proses penyelesaian masalah terjadi
f. Peran Kelompok
Pemimpin perlu mengobservasi peran yang terjadi dalam kelompok. Ada beberapa peran dan fungsi kelompok yang ditampilkan anggota kelompok daslam kerja kelompok yaitu maintenance roles yaitu peran serta akyif dalam proses kelompok dan fungsi kelompok. Task roles yaitu focus pada penyelesaian tugas, dan individual roles adalah self centered dan distraksi pada kelompok.
g. Kekuatan Kelompok
Kekuatan adalah kemampuan anggota kelompok dalam mempengaruhi berjalannya kegiatan kelompok. Untuk menetapkan kekuatan anggota kelompok yang bervariasi diperlukan kajian siapa yang paling banyak mendengar, siapa yang menbuat keputusan.
h. Norma Kelompok
Norma adalah standar prilaku yang ada dalam kelompok. Pengharapan terhadap prilaku kelompok pada masa yang akan datang berdasarkan pengalaman masa lalu dan saat ini. Pemahaman tentang norma kelompok berguna mengetahui pengaruhnya terhadap komunikasi dan interaksi dalam kelompok. Kesesuaian perilaku anggota kelompok dengan norma kelompok, penting dalam penerimaan anggota kelompok. Anggota kelompok yang tidak mengikuti norma dianggap pembrontak dan ditolak anggota kelompok lain.
i. Kekohesifan
Kekohesifan adalah kekuatan anggota kelompok bekerja sama dalam mencapai tujuan. Hak ini mempengaruhi anggota kelompok untuk tetap betah dam kelompok. Apa yang membuat anggota kelompok tertarik dan puas terhadap kelompok, perlu diidentifikasi agar kehidupan kelompok dapat dipertahankan. Pemimpin kelompok (terapis) perlu melakukan upaya agar kekohesifan kelompok dapat terwujud, seperti medorong anggota kelompok berbicara satu sama lain, diskusi dengan kata-kata “kita”, menyampaikan kesamaan kelompok, membantu anggota kelompok untuk mendengarkan ketika yang lain berbicara. Kekohesifan perlu diukur melalui seberapa sering antar anggota memberi pujian dan mengungkapkan kekaguman satu sama lain.
3. Perkembangan Kelompok
Kelompok yang terdiri dari kumpulan individu-individu yang berinteraksi satu sama lain, mempunyai kapasitas untuk tumbuh dan berkembang. Pemimpin akan mengembangkan kelompok melalui empat fase (Struart &Laria,2001, dalam Keliat B.A& Akemat 2004).
a. Fase Prakelompok
Hal penting dalam pembentukan suatu kelompok adalah tujuan dari kelompok kemudian dipikirkan bagaimana untuk mencapai tujuan itu bersama kelompok, maka perlu dibikin panduan pelaksanaan kegiatan kelompok. Pada fase ini perlu dijabarkan tentang : tujuan kelompok, menentukan pimpinan, criteria anggota, proses seleksi anggota, struktur kelompok, uraian tentang proses evaluasi, dan hal penting lainnya yang nantinya dipakai pedoman atau panduan menjalankan kegiatan kelompok.
b. Fase awal kelompok
Fase ini ditandai dengan kecemasan dari anggota kelompok oleh karena menjumpai hal-hal yang baru, karena masuknya kelompok baru dan peran baru dalam kelompok. Pada fase ini (Yalom,1995) membagi mejadi tiga tahap :
1) Tahap Orientasi
Pada tahap ini peran pemimpin kelompok memegang peranan sangat penting untuk mengorientasikan anggota pada tugas utama dan melakukan kontrak terdiri dari tujuan, kerahasiaan, waktu pertemuan, struktur, kejujuran, aturan komunikasi, norma perilaku, rasa memiliki, atau kohesifan, tata anggota kelompok diupayakan terbentuk pada fase ini.
2) Tahap Konflik
Peran dependen dan independent terjadi pada tahap ini, sebagian ingin pemimpin yang memutuskan dan sebagian ingin pemimpin yang mengarahkan, atau sebaliknya anggota yang ingin berperan sebagai pemimpin. Ada pula anggota yang netral dan dapat membantu menyelesaikan konflik peran yang terjadi. Perasaan brmusuhan yang ditampilkan baik antar anggota kelompok maupun anggota dengan pimpinan dapat terjadi pada tahap ini. Pemimpin perlu memfasilitasi ungkapan perasaan, baik positip maupun negatip dan membantu kelompok mengenali penyebab konflik. Serta mencegah perilaku yang tidak produktif, seperti menuduh anggota tertentu sebagai penyebab konflik.
3) Tahap Kohesif
Setelah tahap konflik, anggota merasakan ikatan yang kuat satu sama yang lainnya. Perasaan positip akan semakin sering diungkapkan pada tahap ini, anggota kelompok merasa bebas membuka diri tentang informasi yang lebih intim satu sama lain. Pemimpin tetap berupaya memberdayakan kemampuan anggota kelompok dalam melekukan penyelesaian masalah. Pada tahap akhir fase ini tiap anggota kelompok belajar bahwa perbedaan tidak perlu ditakutkan. Mereka belajar persamaan dan perbedaan, anggota kelompok akan membantu pencapaian tujuan yang menjadi suatu realitas.
c. Fase Kerja Kelompok
Pada fase ini kelompok sudah menjadi tim, walaupun merek bekerja keras tetapi menyenangkan bagi anggota dan pimpinan kelompok, kelompok menjadi stabil dan realistis. Pada fase ini akan tampak kekuatan terapiutik yang terdiri beberapa faktor : memberi informasi, instalasi harapan, kesamaan, altruisme, koreksi pengalaman, pengembangan teknik interaksi sosial, peniruan perilaku, belajar hubungan interpersonal, faktor eksistensi, katarsis, kekohesifan kelompok. Pemimpin disini berperan menjaga kesetabilan kelompok, mengurangi dampak yang dapat mengurangi produktivitas kelompok Beberapa problem yang mungkin timbul adalah subgroup, konflik, self disclosure, dan resistence. Beberapa anggota kelompok menjadi sangat akrab, berelomba mendapatkan perhatian pemimpin, tidak ada lagi kerahasiaan karena keterbukaan yang tinggi. Pada akhir fase ini anggota kelompok menyadari produktivitas dankemampuan yang bertambah disertai percaya diri dan kemandirian. Pada fase ini kelompok segera masuk ke fase berikut yaitu perpisahan.
d. Fase Terminasi
Terminasi dapat bersifat sementara atau akhir, terminasi dapat pula terjadi karena anggota kelompok atau pemimpin kelompok keluar dari kelompok. Terminasi dapat dilakukan pada akhir tiap sesi atau beberapa sesi yang merupkan paket dengan memperhatikan pencapaian tertentu. Terminasi yang sukses ditandai dengan rasa puas dan pengalaman kelompok akan dipergunakan secra individual. Pada akhir sesi perlu dicatat atau didokumentasikan proses yang terjadi berupa notulen, juga didokumentasikan pada catatan implementasi tindakan perawatan tentang pencapaian dan perilaku yangh dilatih klien diluar sesi.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI SESSI 1-3
1. Pengertian
TAKS sosialisasi adalah upaya memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial (Budi Anna kelliat & Akemat,2005)
2. Tujuan
Klien dapat meningkatkan hubungan sosial dalam kelompok secara bertahap
3. Tujuan Khusus
a. Klien mampu memperkenalkan diri
b. Klien mampu berkesahan dengan anggota kelompok
c. Klien mampu berinteraksi dengan anggota kelompok
d. Klien mampu menyampaikan dan membicarakan topik percakapan
e. Klien mampu menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi dengan orang lain
f. Klien mampu bekerja sama dalam permainan sosialisasi kelompok
g. Klien mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan TAKS yang telah dilakukan
4. Indikasi
a. Klien menarik diri yang telah mulai melakukan isolasi interpersonal
b. Klien kerusakan komunikasi verbal yang telah berespon sesuai dengan stimulus
5. Tempat
BPK RS Jiwa Propinsi Bali unit dewasa di ruang Darmawangsa RS Jiwa Propinsi Bali
6. Waktu pelaksanaan
a. Dilaksanakan selama 1 minggu
b. Pelaksanaannya 1 hari 1 x pertemuan
c. Setiap pertemuan waktunya 45 menit
d. Dibagi dalam 7 sessi
e. Setiap sessi 1 kali pertemuan
7. Metode
a. Dinamika kelompok
b. Diskusi dan tanya jawab
c. Bermain peran / simulasi
8. Evaluasi
a. Setiap selesai pertemuan dalam pelaksanaan masing-masing sessi
b. Setelah selesai pelaksanaan seluruh sessi
c. Menggunakan lembar observasi TAKS dan lembar respon tingkah laku menarik diri
9. Pengorganisasian TAKS
a Terapis
Peran dan fungsi
1) Leader :
Tugas
- Menyusun rencana TAKS
- Mengarahkan kelompok dalam mencapai tujuan
- Memotivasi dan memfasilitasi anggota untuk mengekspresikan perasaan, mengajukan pendapat dan memberikan umpan balik
- Sebagai role model
- Menjelaskan jalannya permainan dan melakukan kontrak waktu
2) Co leader :
- Membantu leader dalam menggorganisasikan kelompok
- Menghidupkan alat musik
3) Fasilitator :
- Membantu leader dalam memfasilitasi anggota kelompok untuk berperan aktif dan memotivasi anggota
- Memfokuskan kegiatan
- Membantu menkoordinir anggota kelompok
- Duduk di sela-sela pasien
- Menghidupkan situasi permainan atau menyemangati pasien dalam bermain
4) Observer :
- Mengobservasi semua respon klien
- Mencatat semua proses yang terjadi dan semua perubahan prilaku klien
- Memberikan umpan balik pada klien pada kelompok
- Duduk tidak dilingkungan permainan/diluar
- Mengevaluasi setiap keaktifan kelompok
- Mengevaluasi tugas leader, co leader dan fasilitator
b Nama klien yang mengikuti TAKS
NO NAMA
1
2
3
4
5
6
7
c Alat alat
- Tape/hp/laptop, kertas, pulpel, bola
PEDOMAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI
SESSI I
SESSI I : memperkenalkan diri
A. TAKS Sesi 1
1. Tujuan
Klien mampu memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal, dan hobi.
2. Setting
a. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran.
b. Ruangan nyaman dan tenang .
3. Alat
a. Tape recorder
b. Kaset
c. Bola tenis
d. Buku catatan dan pulpen
e. Jadwal kegiatan klien
4. Metoda
a. Dinamika kelompok
b. Diskusi dan tanya jawab
c. Bermain peran/simulasi
5. Langkah kegiatan
a. Persiapan
1) Memilih klien dengan indikasi yaitu menarik diri
2) Membuat kontrak dengan klien
3) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Orientasi
Pada tahap ini terapis melakukan:
1) Memberi salam terpaeutik: salam dari terapis.
2) Evaluasi/validasi: Menanyakan perasaan klien saat ini
3) Kontrak:
a) Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu memperkenalkan diri.
b) Menjelaskan aturan main berikut :
(1). Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok harus meminta ijin kepada terapis.
(2). Lama kegiatan 45 menit.
(3). Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
c. Tahap kerja
1) Jelaskan kegiatan, yaitu kaset pada tape recorder akan dihidupka serta boala akan diedarkan.berlawanan dengan arah jarum jam (yaitu ke arah kiri) dan pada saat tape dimatikan maka anggota kelompok yang memegang bola memperkenalkan diri.
2) Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan bola tenis berlawanan dengan arah jarum jam .
3) Pada saat tape dimatikan anggota kelompok yang memegang boal mendapat giliran untuk menyebutkan : salam, nama lengkap, nama panggilan, hobi, dan asal, dimulai oleh terapis sebagai contoh.
4) Tulis nama panggilan pada kertas/papan nama dan tempel/pakai.
5) Ulangi tiga langkah terakhir samapai semua anggota kelompok mendapat giliran.
6) Beri pujian untuk setiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi tepuk tangan.
d. Tahap terminasi
1) Evaluasi
a) Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok.
3) Rencana tindak lanjut
a) Menganjurkan tiap anggota kelompok melatih memperkenalkan diri kepada orang lain di kehidupan sehari-hari.
b) Memasukkan kegiatan memperkenalkan diri pada jadwal kegiatan harian klien
4) Kontrak yang akan datang
a) Menyepakati kegiatan berikut yaitu berkenalan dengan anggota kelompok.
b) Menyepakati waktu dan tempat
6. Evaluasi dan Dokumentasi
Format/lembar observasi TAKS sessi 1
PEDOMAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK : SOSIALISASI SESSI 2
Sessi 2 : Berkenalan dengan anggota kelompok
B. TAKS Sesi 2
1. Tujuan
Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok :
a. Memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal, dan hobi.
b. Menanyakan diri anggota kelompok lain : nama lengkap, nama panggilan, asal, dan hobi.
2. Setting
a. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran.
b. Ruangan nyaman dan tenang.
3. Alat
a. Tape recorder.
b. Kaset.
c. Bola tennis.
d. Buku catatan dan pulpen.
e. Jadwal kegiatan klien.
4. Metoda
a. Dinamika kelompok.
b. Diskusi dan tanya jawab.
c. Bermain peran/simulasi.
5. Langkah kegiatan
a. Persiapan
1) Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok pada sesi 1 TAKS.
2) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
b. Orientasi
Pada tahap ini terapis melakukan:
1) Memberi salam terpaeutik:
a) Salam dari terapis.
b) Peserta dan terapis memakai papan nama.
2) Evaluasi/validasi.
a) Menanyakan perasaan klien saat ini.
b) Menanyakan apakah telah mencoba memperkenalkan diri pada orang lain.
3) Kontrak.
a) Menjelaskan tujuan kegiatan dengan anggota kelompok.
b) Menjelaskan aturan main berikut :
(1) Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok harus meminta ijin kepada terapis.
(2) Lama kegiatan 45 menit.
(3) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
c. Tahap kerja :
1) Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan bola tenis berlawanan dengan arah jarum jam.
2) Pada saat tape dimatikan anggota kelompok yang memegang bola mendapat giliran untuk :
a) Menyebutkan : salam, nama lengkap, nama panggilan, hobi, dan asal.
b) Menanyakan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi lawan bicara.
c) Dimulai oleh terapi sebagai contoh.
3) Ulangi langkah 1 dan 2 sampai semua anggota kelompok mendapat giliran.
4) Hidupkan kembali kaset tape recorder dan edarkan bola. Pada saat tape dimatikan, minta pada anggota kelompok yang memegangbola untuk memperkenalkan anggota kelompok yang disebelah kanannya kepada kelompok, yaitu : nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi. Dimulai dari terapis sebagai contoh.
5) Ulangi langkah keempat sampai semua anggota kelompok mendapat giliran.
6) Beri pujian untuk setiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi tepuk tangan.
d. Tahap terminasi
1) Evaluasi.
a) Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
b) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok.
2) Rencana tindak lanjut.
a) Menganjurkan tiap anggota kelompok latihan berkenalan.
b) Memasukkan kegiatan memperkenalkan diri pada jadwal kegiatan harian klien.
3) Kontrak yang akan datang.
a) Menyepakati kegiatan berikut yaitu bercakap cakap tentang kehidupan pribadi.
b) Menyepakati waktu dan tempat.
6. Evaluasi dan Dokumentasi
Format / lembar observasi TAKS sessi 2
PEDOMAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK ; SOSIALISASI SESSI 3
Sessi 3 : kemampuan berinteraksi/bercakap-cakap dengan anggota kelompok.
C. TAKS Sesi 3
1. Tujuan
Klien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok :
a. Menanyakan kehidupan pribadi kepada satu oarng anggota kelompok yang lain.
b. Menjawab pertanyaan tentang kehidupan pribadi.
2. Setting
a. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran.
b. Ruangan nyaman dan tenang.
3. Alat
a. Tape recorder.
b. Kaset.
c. Bola tennis.
d. Buku catatan dan pulpen.
e. Jadwal kegiatan klien.
4. Metoda
a. Dinamika kelompok.
b. Diskusi dan tanya jawab.
c. Bermain peran/simulasi.
5. Langkah kegiatan
a. Persiapan
1) Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok pada sesi 2 TAKS.
2) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
b. Orientasi
Pada tahap ini terapis melakukan:
1) Memberi salam terapeutik:
a) Salam dari terapis.
b) Peserta dan terapis memakai papan nama.
2) Evaluasi/validasi.
a) Menanyakan perasaan klien saat ini.
b) Menanyakan apakah telah mencoba berkenalan dengan orang lain.
3) Kontrak:
a) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu bertanya dan menjawab tentang kehidupan pribadi.
b) Menjelaskan aturan main berikut :
(1). Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok harus meminta ijin kepada terapis.
(2). Lama kegiatan 45 menit.
(3). Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
c. Tahap kerja
1) Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan bola tenis berlawanan dengan arah jarum jam.
2) Pada saat tape dimatikan anggota kelompok yang memegang bola mendapat giliran untuk bertanya tentang kehidupan pribadi anggota kelompok yang ada disebelah kanan dengan cara :
a) Memberi salam.
b) Memanggil panggilan.
c) Menanyakan kehidupan pribadi; orang terdekat/dipercayai/disegani, pekerjaan.
d) Dimulai oleh terapi sebagai contoh.
3) Ulangi langkah 1 dan 2 sampai semua anggota kelompok mendapat giliran.
4) Beri pujian untuk setiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi tepuk tangan.
d. Tahap terminasi
1) Evaluasi.
a) Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
b) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok.
2) Rencana tindak lanjut.
a) Menganjurkan tiap anggota kelompok bercakap-cakap tentang kehidupan pribadi dengan orang lain pada kehidupan sehari-hari.
b) Memasukkan kegiatan bercakap-cakap pada jadwal kegiatan harian klien.
3) Kontrak yang akan datang.
a) Menyepakati kegiatan berikut yaitu menyampaikan dan membicarakan topik tertentu.
b) Menyepakati waktu dan tempat.
6. Evaluasi dan Dokumentasi
Format / lembar observasi TAKS Sessi 3
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI SESSI 1-3
1. Pengertian
TAKS sosialisasi adalah upaya memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial (Budi Anna kelliat & Akemat,2005)
2. Tujuan
Klien dapat meningkatkan hubungan sosial dalam kelompok secara bertahap
3. Tujuan Khusus
a. Klien mampu memperkenalkan diri
b. Klien mampu berkesahan dengan anggota kelompok
c. Klien mampu berinteraksi dengan anggota kelompok
d. Klien mampu menyampaikan dan membicarakan topik percakapan
e. Klien mampu menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi dengan orang lain
f. Klien mampu bekerja sama dalam permainan sosialisasi kelompok
g. Klien mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan TAKS yang telah dilakukan
4. Indikasi
a. Klien menarik diri yang telah mulai melakukan isolasi interpersonal
b. Klien kerusakan komunikasi verbal yang telah berespon sesuai dengan stimulus
5. Tempat
BPK RS Jiwa Propinsi Bali unit dewasa di ruang Darmawangsa RS Jiwa Propinsi Bali
6. Waktu pelaksanaan
a. Dilaksanakan selama 1 minggu
b. Pelaksanaannya 1 hari 1 x pertemuan
c. Setiap pertemuan waktunya 45 menit
d. Dibagi dalam 7 sessi
e. Setiap sessi 1 kali pertemuan
7. Metode
a. Dinamika kelompok
b. Diskusi dan tanya jawab
c. Bermain peran / simulasi
8. Evaluasi
a. Setiap selesai pertemuan dalam pelaksanaan masing-masing sessi
b. Setelah selesai pelaksanaan seluruh sessi
c. Menggunakan lembar observasi TAKS dan lembar respon tingkah laku menarik diri
9. Pengorganisasian TAKS
a Terapis
Peran dan fungsi
1) Leader :
Tugas
- Menyusun rencana TAKS
- Mengarahkan kelompok dalam mencapai tujuan
- Memotivasi dan memfasilitasi anggota untuk mengekspresikan perasaan, mengajukan pendapat dan memberikan umpan balik
- Sebagai role model
- Menjelaskan jalannya permainan dan melakukan kontrak waktu
2) Co leader :
- Membantu leader dalam menggorganisasikan kelompok
- Menghidupkan alat musik
3) Fasilitator :
- Membantu leader dalam memfasilitasi anggota kelompok untuk berperan aktif dan memotivasi anggota
- Memfokuskan kegiatan
- Membantu menkoordinir anggota kelompok
- Duduk di sela-sela pasien
- Menghidupkan situasi permainan atau menyemangati pasien dalam bermain
4) Observer :
- Mengobservasi semua respon klien
- Mencatat semua proses yang terjadi dan semua perubahan prilaku klien
- Memberikan umpan balik pada klien pada kelompok
- Duduk tidak dilingkungan permainan/diluar
- Mengevaluasi setiap keaktifan kelompok
- Mengevaluasi tugas leader, co leader dan fasilitator
b Nama klien yang mengikuti TAKS
NO NAMA
1
2
3
4
5
6
7
c Alat alat
- Tape/hp/laptop, kertas, pulpel, bola
PEDOMAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI
SESSI I
SESSI I : memperkenalkan diri
A. TAKS Sesi 1
1. Tujuan
Klien mampu memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal, dan hobi.
2. Setting
a. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran.
b. Ruangan nyaman dan tenang .
3. Alat
a. Tape recorder
b. Kaset
c. Bola tenis
d. Buku catatan dan pulpen
e. Jadwal kegiatan klien
4. Metoda
a. Dinamika kelompok
b. Diskusi dan tanya jawab
c. Bermain peran/simulasi
5. Langkah kegiatan
a. Persiapan
1) Memilih klien dengan indikasi yaitu menarik diri
2) Membuat kontrak dengan klien
3) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Orientasi
Pada tahap ini terapis melakukan:
1) Memberi salam terpaeutik: salam dari terapis.
2) Evaluasi/validasi: Menanyakan perasaan klien saat ini
3) Kontrak:
a) Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu memperkenalkan diri.
b) Menjelaskan aturan main berikut :
(1). Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok harus meminta ijin kepada terapis.
(2). Lama kegiatan 45 menit.
(3). Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
c. Tahap kerja
1) Jelaskan kegiatan, yaitu kaset pada tape recorder akan dihidupka serta boala akan diedarkan.berlawanan dengan arah jarum jam (yaitu ke arah kiri) dan pada saat tape dimatikan maka anggota kelompok yang memegang bola memperkenalkan diri.
2) Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan bola tenis berlawanan dengan arah jarum jam .
3) Pada saat tape dimatikan anggota kelompok yang memegang boal mendapat giliran untuk menyebutkan : salam, nama lengkap, nama panggilan, hobi, dan asal, dimulai oleh terapis sebagai contoh.
4) Tulis nama panggilan pada kertas/papan nama dan tempel/pakai.
5) Ulangi tiga langkah terakhir samapai semua anggota kelompok mendapat giliran.
6) Beri pujian untuk setiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi tepuk tangan.
d. Tahap terminasi
1) Evaluasi
a) Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok.
3) Rencana tindak lanjut
a) Menganjurkan tiap anggota kelompok melatih memperkenalkan diri kepada orang lain di kehidupan sehari-hari.
b) Memasukkan kegiatan memperkenalkan diri pada jadwal kegiatan harian klien
4) Kontrak yang akan datang
a) Menyepakati kegiatan berikut yaitu berkenalan dengan anggota kelompok.
b) Menyepakati waktu dan tempat
6. Evaluasi dan Dokumentasi
Format/lembar observasi TAKS sessi 1
PEDOMAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK : SOSIALISASI SESSI 2
Sessi 2 : Berkenalan dengan anggota kelompok
B. TAKS Sesi 2
1. Tujuan
Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok :
a. Memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal, dan hobi.
b. Menanyakan diri anggota kelompok lain : nama lengkap, nama panggilan, asal, dan hobi.
2. Setting
a. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran.
b. Ruangan nyaman dan tenang.
3. Alat
a. Tape recorder.
b. Kaset.
c. Bola tennis.
d. Buku catatan dan pulpen.
e. Jadwal kegiatan klien.
4. Metoda
a. Dinamika kelompok.
b. Diskusi dan tanya jawab.
c. Bermain peran/simulasi.
5. Langkah kegiatan
a. Persiapan
1) Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok pada sesi 1 TAKS.
2) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
b. Orientasi
Pada tahap ini terapis melakukan:
1) Memberi salam terpaeutik:
a) Salam dari terapis.
b) Peserta dan terapis memakai papan nama.
2) Evaluasi/validasi.
a) Menanyakan perasaan klien saat ini.
b) Menanyakan apakah telah mencoba memperkenalkan diri pada orang lain.
3) Kontrak.
a) Menjelaskan tujuan kegiatan dengan anggota kelompok.
b) Menjelaskan aturan main berikut :
(1) Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok harus meminta ijin kepada terapis.
(2) Lama kegiatan 45 menit.
(3) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
c. Tahap kerja :
1) Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan bola tenis berlawanan dengan arah jarum jam.
2) Pada saat tape dimatikan anggota kelompok yang memegang bola mendapat giliran untuk :
a) Menyebutkan : salam, nama lengkap, nama panggilan, hobi, dan asal.
b) Menanyakan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi lawan bicara.
c) Dimulai oleh terapi sebagai contoh.
3) Ulangi langkah 1 dan 2 sampai semua anggota kelompok mendapat giliran.
4) Hidupkan kembali kaset tape recorder dan edarkan bola. Pada saat tape dimatikan, minta pada anggota kelompok yang memegangbola untuk memperkenalkan anggota kelompok yang disebelah kanannya kepada kelompok, yaitu : nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi. Dimulai dari terapis sebagai contoh.
5) Ulangi langkah keempat sampai semua anggota kelompok mendapat giliran.
6) Beri pujian untuk setiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi tepuk tangan.
d. Tahap terminasi
1) Evaluasi.
a) Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
b) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok.
2) Rencana tindak lanjut.
a) Menganjurkan tiap anggota kelompok latihan berkenalan.
b) Memasukkan kegiatan memperkenalkan diri pada jadwal kegiatan harian klien.
3) Kontrak yang akan datang.
a) Menyepakati kegiatan berikut yaitu bercakap cakap tentang kehidupan pribadi.
b) Menyepakati waktu dan tempat.
6. Evaluasi dan Dokumentasi
Format / lembar observasi TAKS sessi 2
PEDOMAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK ; SOSIALISASI SESSI 3
Sessi 3 : kemampuan berinteraksi/bercakap-cakap dengan anggota kelompok.
C. TAKS Sesi 3
1. Tujuan
Klien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok :
a. Menanyakan kehidupan pribadi kepada satu oarng anggota kelompok yang lain.
b. Menjawab pertanyaan tentang kehidupan pribadi.
2. Setting
a. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran.
b. Ruangan nyaman dan tenang.
3. Alat
a. Tape recorder.
b. Kaset.
c. Bola tennis.
d. Buku catatan dan pulpen.
e. Jadwal kegiatan klien.
4. Metoda
a. Dinamika kelompok.
b. Diskusi dan tanya jawab.
c. Bermain peran/simulasi.
5. Langkah kegiatan
a. Persiapan
1) Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok pada sesi 2 TAKS.
2) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
b. Orientasi
Pada tahap ini terapis melakukan:
1) Memberi salam terapeutik:
a) Salam dari terapis.
b) Peserta dan terapis memakai papan nama.
2) Evaluasi/validasi.
a) Menanyakan perasaan klien saat ini.
b) Menanyakan apakah telah mencoba berkenalan dengan orang lain.
3) Kontrak:
a) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu bertanya dan menjawab tentang kehidupan pribadi.
b) Menjelaskan aturan main berikut :
(1). Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok harus meminta ijin kepada terapis.
(2). Lama kegiatan 45 menit.
(3). Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
c. Tahap kerja
1) Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan bola tenis berlawanan dengan arah jarum jam.
2) Pada saat tape dimatikan anggota kelompok yang memegang bola mendapat giliran untuk bertanya tentang kehidupan pribadi anggota kelompok yang ada disebelah kanan dengan cara :
a) Memberi salam.
b) Memanggil panggilan.
c) Menanyakan kehidupan pribadi; orang terdekat/dipercayai/disegani, pekerjaan.
d) Dimulai oleh terapi sebagai contoh.
3) Ulangi langkah 1 dan 2 sampai semua anggota kelompok mendapat giliran.
4) Beri pujian untuk setiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi tepuk tangan.
d. Tahap terminasi
1) Evaluasi.
a) Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
b) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok.
2) Rencana tindak lanjut.
a) Menganjurkan tiap anggota kelompok bercakap-cakap tentang kehidupan pribadi dengan orang lain pada kehidupan sehari-hari.
b) Memasukkan kegiatan bercakap-cakap pada jadwal kegiatan harian klien.
3) Kontrak yang akan datang.
a) Menyepakati kegiatan berikut yaitu menyampaikan dan membicarakan topik tertentu.
b) Menyepakati waktu dan tempat.
6. Evaluasi dan Dokumentasi
Format / lembar observasi TAKS Sessi 3
Langganan:
Postingan (Atom)