24 Maret 2009
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN WAHAM
1.Konsep Dasar Gangguan Isi Pikir : Waham
a.Pengertian
Sebelum memulai membahas suatu permasalahan terlebih dahulu kita harus mengetahui dan memahami pengertian dari suatu permasalahan atau kasus yang akan dibahas, dalam hal ini penulis membahas kasus gangguan isi pikir : waham curiga hal pertama yang harus dipahami dan dimengerti adalah mengenai apa pengertian dari waham tersebut. dalam hal ini penulis mengutif pengertian waham dari beberapa ahli.
Perubahan merupakan suatu keadaan dimana seseorang seseorang mengalami kelainan dalam mengekpresikan kognitif dan aktivitas (Townsend, 1998, hal 158) pada proses pikir yang normal mengandung ide-ide, simbol dan asosiasi yang terarah pada tujuan yang berorientasi pada kenyataan. Proses reformasi yang tidak berfungsi dengan baik akan mempengaruhi proses berpikir sehingga tampak pada proses komunikasi, dalam berkomunikasi mungkin inkoheren, tidak berhubungan, berkelit dan tidak logis, dikarenakan klien tidak mampu menyusun dan mengorganisasi pembicaraan yang logis.
Proses pikir dibedakan atas tiga jenis yaitu bentuk pikir, arus pikir dan isi pikir. Waham merupakan salah satu bentuk proses pikir terutama isi pikir. Waham merupakan suatu kenyakinan yang salah yang secara kokoh dipertahankan walaupun tidak dinyakini oleh orang lain dan bertentangan dengan realitas sosial (Stuart dan sundeen,1998 hal 98), sedangkan ( Townsend, 1998, hal 158) menyebutkan bahwa waham adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan ide-ide yang salah. Dalam (Maramis, 2004, hal 117) waham dikatakan sebagai kenyakinan tentang suatu isi pikiran yang tidak sesuai dengan kenyataan atau tidak cocok dengan intelegensi dan latar belakang budaya, biarpun dibuktikan kemustahilanya.
Dari pendapat para ahli tersebut dapat dikatakan bahwa waham sebagai salah satu perubahan proses khususnya isi pikir yang ditandai dengan kenyakinan terhadap ide-ide, pikiran yang tidak sesuai dengan kenyataan dan sulit diubah dengan logika atau bukti-bukti yang ada.
b.Respon neurobiologis
Adapun rentang respon manusia terhadap stress yang menguraikan tentang rentang respon adaptif sampai maladaptif menurut Stuart dan Sundeen (1998, hal 302) yaitu :
RENTANG RESPON NEUROBIOLOGIS
Respon Adaptif
Respon Maladaptif
Pikiran logis
Persepsi akurat
Emosi konsisten dengan pengalamannya
Prilaku sesuai
Hubungan sosial
Distorsi pikiran
Ilusi
Reaksi emosional berlebihan atau berkurang
Perilaku aneh/tidak biasa
Menarik diri
Gangguan proses pikir/delusi/waham
Halusinasi
Ketidakmampuan untuk mengalami emosi
Prilaku disorganisasi
Isolasi sosial
Dari rentang respon neurobiologik diatas digambarkan bahwa bila klien individu mendapat suatu stresor maka individu akan berespon menuju respon adaptif maupun respon maladaptif. Bila individu berespon adaptif cenderung dapat berpikir logis, persepsi akurat, emosi konsisiten dengan pengalaman, prilaku sesuai dan dapat berhubungan sosial. Bila individu berespon antara respon adaptif dan maladaptif maka akan menimbulkan pemikiran kadang-kadang menyimpang, ilusi, reaksi emosional berlebihan atau berkurang, perilaku ganjil dan menarik diri. Namun bila individu berspon maladaptif maka cenderung mengalami, kelainan pikiran/Delusi/waham, halusinasi, ketidakmampuan untuk mengalami emosi, ketidak teraturan dan isolasi sosial
c.Psikopatologi waham
)1Etiologi
Menurut Townsend (1998, hal 158) disebutkan hal-hal yang menyebabkan gangguan isi pikir : waham adalah ketidakmampuan untuk mempercayai orang lain, panik, menekan rasa takut, stres yang berat yang mengancam ego yang lemah, kemungkinan faktor herediter.
Secara khusus faktor penyebab timbulnya waham diuraikan dalam beberapa teori yaitu :
)aFaktor predisposisi
Menurut Townsend (1998, hal 146-147) faktor predisposisi dari gangguan isi pikir : waham adalah :
()1Teori Biologi
Faktor-faktor genetik ikut mempengaruhi perkembangan psikologis. Bila suatu individu memiliki anggota keluarga dengan kelainan psikologis maka individu tersebut memiliki resiko tinggi untuk mengalami kelainan psikologis yang sama. Pada penelitian terbaru menyatakan bahwa skizoprenia mungkin pada kenyataanya merupakan suatu kecacatan sejak lahir yang terjadi pada hipokampus otak. Teori biokimia menyatakan bahwa peningkatan dopamin neurotranmiter mengakibatkan peningkatan aktivitas yang berlebihan dan gangguan dalam asosiasi.
()2Teori Psikososial
Individu yang tumbuh dalam keluarga yang penuh konflik dan ansietas yang tinggi akan mengalami hambatan dalam perkembangan psikologisnya sehingga tidak dapat melakukan tugas perkembangan secara optimal. Anak yang tumbuh dalam keluarga psikosis akan menerima pesan-pesan yang membingungkan yang menyebabkan ketidakmampuan anak mempercayai orang lain. Kelainan psikosis dapat pula merupakan hasil ego yang lemah, bila individu mendapat stres yang berat yang mengancam ego yang lemah maka individu cenderung akan berespon maladaptif.
)bFaktor Presipitasi
Menurut Stuart dan Sunden (1998, hal 310), faktor presipitasi dari gangguan isi pikir : waham adalah :
(1)Biologis
Stressor biologis yang berhubungan dengan respon neurobiologis yang maladaptif termasuk gangguan dalam putaran umpan balik otak yang mengatur proses imformasi dan abnormalisasi yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk menanggapi rangsangan.
(2)Stres lingkungan
Secara biologis menetapakan ambang toleransi terhadap stres yang berinteraksi denga stressor lingkungan untuk menentukan terjadinya gangguan prilaku.
(3)Pemicu gejala
Terdapat pada respon neurobiologis yang maladaptif yang berhubungan dengan kesehatan, lingkungan, sikap dan prilaku individu seperti gizi buruk, kurang tidur, infeksi, kelebihan rasa bermusuhan atau lingkungan yang penuh kritik, gangguan dalan berhubungan interpersonal, kesepian, kemiskinan, tekanan pekerjaan dan sebagainya.
)2Jenis-jenis waham
Adapun jenis-jenis waham menurut Stuart dan Sundeen (1998, hal 302)
a)Waham Kebesaran
Penderita merasa dirinya orang besar, mempunyai kekuatan, kepandaian atau kekayaan yang luar biasa , misalnya dia adalah seorang ratu adil, dapat membaca pikiran orang lain, mempunyai puluhan rumah atau mobil. Didapatkan pada sindroma “ Mania “.
b)Waham sisip pikir
Bahwa pikiran ditempatkan ke dalam benak orang seseorang atau pengaruh luar.
c)Waham somatik
Perasaan mengenai berbagai penyakit yang berada dalam tubuhnya, sering didapatkan pada skizoprenia.
d)Waham curiga
Individu merasa dirinya selalu disindir oleh orang-orang disekitarnya sehingga ia selalu curiga terhadap sekitarnya. kecurigaan yang berlebihan atau tidak rasional dan tidak mempercayai orang lain.
e)Waham Agama
Waham Agama dengan tema agama, dalam hal ini klien selalu mengkaitkan tingkah lakunya yang telah ia perbuat dengan keagamaan. Kenyakinan bahwa dirinya terpilih sebagai Yang Maha Kuasa atau alat dari Tuhan.
f)Waham Nihilistik
Yakin bahwa dunia ini sudah hancur atau bahwa ia sendiri atau orang lain sudah mati. Sering ditemukan pada klien dengan Depresi.
g)Waham siar pikir
Waham tentang pikiran yang sedang disiarkan ke dunia lain
)3Tanda dan gejala
Menurut Maramis (2004) manifestasi klinik adalah tanda gejala yang dapat dikaji pada klien dengan prilaku waham. Tanda dan gejala pada klien dengan Perubahan Isi Pikir : Waham antara lain yaitu menyatakan dirinya orang besar, mempunyai kekuatan pendidikan atau kekayaan yang luar biasa, menyatakan perasaan di kejar-kejar oleh prang lain atau sekelompok orang, mengatakan perasaan mengenai penyakit yang ada di dalam tubuhnya, menarik diri dan isolasi, sulit menjalin hubungan interpersonal dengan orang lain, rasa curiga yang berlebihan, kecemasan meningkat, sulit tidur, tampak apatis, suara monoton, eksperi wajah datar, kadang tertawa atau menangis sendiri, rasa tidak percaya pada orang lain.
d.Penatalaksanan Medis
Pengobatan harus secepat mungkin harus diberikan, disini peran keluarga sangat penting karena setelah mendapatkan perawatan di BPK RSJ Propinsi Bali dan klien dinyatakan boleh pulang sehingga keluarga mempunyai peranan yang sangat penting didalam hal merawat klien, menciptakan lingkungan keluarga yang kondusif dan sebagai pengawas minum obat (Maramis,2005, hal 213-232)
1)Farmakoterapi
a)Neuroleptika dengan dosis efektif bermanfaat pada penderita skizoprenia yang menahun, hasilnya lebih banyak jika mulai diberi dalam dua tahun penyakit.
b)Neuroleptika dengan dosis efektif tinggi bermanfaat pada penderita dengan psikomotorik yang meningkat.
2)Terapi kejang listrik
Terapi kejang listrik adalah pengobatan untuk menimbulkan kejang grandmall secara artificial dengan melewatkan aliran listrik melalui electrode yang dipasang pada satu atau dua temples, terapi kejang listrik dapat diberikan pada skizoprenia yang tidak mempan dengan terapi neuroleptika oral atau injeksi, dosis terapi kejang listrik 4-5 joule/detik.
3)Psikoterapi dan Rehabilitasi
Psikoterapi suportif individual atau kelompok sangat membantu karena berhubungan dengan praktis dengan maksud mempersiapkan klien kembali ke masyarakat, selain itu terapi kerja sangat baik untuk mendorong klien bergaul dengan orang lain, klien lain, perawat dan dokter. Maksudnya supaya klien tidak mengasingkan diri karena dapat membentuk kebiasaan yang kurang baik, dianjurkan untuk mengadakan permainan atau latihan bersama, seperti therapy modalitas yang terdiri dari :
a)Therapy aktivitas
()1Therapy musik
Focus : mendengar,memainkan alat musik, bernyanyi.
Yaitu menikmati dengan relaksasi musik yang disukai klien.
()2Therapy seni
Focus : untuk mengekspresikan perasaan melalui berbagai pekerjaan seni.
()3Therapy menari
Focus pada : ekspresi perasaan melalui gerakan tubuh
()4Therapy relaksasi
Belajar dan praktek relaksasi dalam kelompok
Rasional : untuk koping / prilaku mal adaptif / deskriptif, meningkatkan partisipasi dan kesenanga klien dalam kehidupan.
b)Therapy social
Klien belajar bersosialisasi dengan klien lain
c)Therapy kelompok
Group therapy (therapy kelompok)
()1Therapy group (kelompok terapiutik)
()2Adjunctive group activity therapy (therapy aktivitas kelompok)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar