02 Agustus 2009

SP WAHAM

STRATEGI PELAKSANAAN

Masalah : Waham Kebesaran
Pertemuan : Ke 1 (satu)

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Klien tenang, kooperatif, duduk sendiri, nonton televisi sambil duduk di kursi
2. Diagnosa Keperawatan
Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan berhubungan dengan perubahan isi pikir : waham kebesaran
3. Tujuan khusus
 Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

B. Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan (SP)
I. Fase Orientasi
 “Hallo, selamat siang pak’
 “ Bagaimana kabar bapak hari ini? Aduh bapak hari ini tampak segar sekali? Sudah makan pagi apa belum? Menunya masih ingat apa tadi ?”
 “ Kenalkan, nama saya wayan Darsana, biasa dipanggil wayan”. Nama bapak siapa?, suka dipanggil siapa? O…nama bapak suparmin, suka dipanggil pak parmin ya, baiklah.”
 “Saya mahasiswa Keperawatan wira medika pak, Saya bertugas di sini selama 14 hari, saya akan merawat ibu selama saya bertugas di sini, tiap hari kita akan ketemu dan bincang-bincang”
 “ Hari ini kita akan bincang-bincang untuk lebih saling mengenal, waktunya ± 15 menit cukup tidak pak?”. Dimana kita bicara? Bagaimana kalau sambil duduk di teras?”
 “Di depan sana pak, ok baiklah kalau begitu.”

II. Fase Kerja
 “Bagaimana perasaan dan keadaan pak hari ini?”
 “Apakah ada yang dikeluhkan atau ditanyakan sebelum kita berbincang-bincang?”
 “ Pak nggak usah kawatir karena kita berada di tempat yang aman. Saya dan perawat-perawat di sini akan selalu menjadi teman dan membantu Pak parmin”
 “Pak parmin, bisa saya tahu sekarang identitas Bapak, baik alamat, keluarga, hobi atau mungkin keinginan sekarang?”
 “Wah terima kasih Pak parmin karena sudah mau berkenalan dengan saya dan sekarang saya akan memberitahu identitas saya, Pak parmin mau kan mendengarkan?”
 “Nah karena kita sudah saling mengenal maka sekarang kita berteman, jadi Pak Parmin tidak perlu sungkan lagi bila ada masalah bisa diceritakan pada saya, Pak parmin mau kan berteman dengan saya?”
III. Fase terminasi
 “Sementara itu dulu yang kita bicarakan ya Pak?”
 “Coba bisa diulang tadi, nama saya siapa?”
 “ Wah, bagus sekali Pak bisa ingat nama saya.”
 “Saya sangat senang bisa berkenalan dengan Pak parmin dan Pak Parmin sudah bisa mengungkapkan perasaan dengan baik dan mau berkenalan dan berteman dengan saya.”
 “Besok kita ketemu lagi ya? Dan bincang-bincang lagi tentang cara mempraktekkan membina hubungan dengan orang lain dan membicarakan kemampuan yang bapak miliki , jam 10.30 WIB, tempatnya disini lagi, bagaimana bapa parmin setuju?”
 “Baiklah, saya minta pamit dulu, terimakasih, sampai bertemu besok ya?”





STRATEGI PELAKSANAAN

Masalah : Waham Kebesaran
Pertemuan : Ke 2 (Dua)

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Klien tenang, kooperatif, duduk sendiri, sambil duduk di meja makan, tatapan mata kosong,
2. Diagnosa Keperawatan
Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan berhubungan dengan perubahan isi pikir : waham kebesaran
3. Tujuan khusus
 Klien dapat membina hubungan saling percaya dan
 Klien dapat mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki

B. Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan (SP)
I. Fase Orientasi
 “Selamat pagi pak parmin?”
 “Apa kabar? Bagaimana keadaan hari ini? Semalam bisa tidur tidak? Tadi makan pagi dengan lauk dan sayur apa?”
 “Kemarin kita sudah berkenalan, masih ingat kan nama saya? Belum lupa kan?”
 “ Bagus sekali pak parmin mampu mengingat nama saya.”
 “ Melanjutkan pertemuan kita kemarin dan sesuai dengan kesepatan kita, hari ini kita akan mencoba mempraktekkan kembali dalam membina hubungan dengan orang lain dengan cara berkenalan baik dengan sesama klien maupun dengan perawat, dan kita juga akan membicarakan tentang kemampuan yang dimiliki pak parmin. Waktunya 30 menit saja, kita ngobrol di kursi ruang depan bagaimana pak?”


II. Fase Kerja
 “Penampilan pak parmin hari ini bagus, rapi dan bersih, bagus sekali pak dipertahankan ya….?”
 “ Sudah mandi ya pak tadi, bapak kelihatan segar sekali.”
 “ pak parmin seperti yang sudah saya sampaikan tadi, saya ingin melihat pak berkenalan dengan teman (klien) dan perawat, coba sekarang bapak praktikkan”
 “Bagus sekali, ternyata bapak mampu berkenalan. Bagaimana senang kan punya banyak teman.”
 ” pak parmin sudah tahu nama teman-temannya yang berada di sini ya, coba disebutkan kembali.” bagus pak, dipertahankan ya!”
 “Sekarang pak parmin berkenalan dengan perawat juga ya…ayo ini ada pak perawat, silahkan berkenalan juga.” “Wah hebat pak parmin berani berkenalan dengan pak perawat yang baru di lihat. Bagaimana senang kan mempunyai kenalan banyak. Nah, coba sebutkan dengan siapa saja tadi yang sudah diajak berkenalan. Hebat sekali pak, daya ingatannya bagus sekali.”
 “pak parmin sekarang kita akan membicarakan kemampuan yang dimiliki oleh bapak. Kalau saya lihat selama di ruangan ini pak parmin jarang beraktivitas, Jadi saya ingin tahu kemampuan atau ketrampilan yang dimiliki oleh bapak apa saja? Misalnya menyapu, mengepel, merapikan tempat tidur sendiri dll. Wah hebat sekali. Selain itu apa lagi pak. Bagus sekali ternyata bapak pandai mengukir ya. bapak kalau di rumah pekerjaannya mengukir ya? Tapi apakah ibu bisa mengerjakan apa yang disebutkan tadi?”
 “Kalau dirumah aktivitas sehari-hari apa yang pak kerjakan? Oh ya, di sini pak parmin bisa juga melakukan, bisa dianggap rumah sendiri jadi harus dipertahankan kemampuan yang dimiliki. Terus pak parmin bisa juga menonton TV, melakukan aktifitas seperti di rumah ataupun merawat diri seperti mandi, gosok gigi, keramas dll.”





III. Fase Terminasi
 “Sementara cukup di sini dulu ya, pembicaraan kita”
 “Saya senang bapak parmin mau mengobrol dengan saya. Tadi pak parmin sudah bagus bisa berkenalan dan mengungkapkan kemampuan apa yang dimiliki dengan baik, pertahankan ya….”
 “Besok kita akan bertemu lagi, berbincang lagi tentang kebutuhan-kebutuhan pak parmin yang belum terpenuhi, bapak setuju?” Bagaimana kalau jam 10.00 lagi. Disini lagi ya bu?”
 “Baik, saya permisi dulu, bapak bisa melanjutkan kegiatan yang lainnya terimakasih ya atas waktunya?”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar